Surabaya (Antaranews Jatim) - Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) Jawa Timur dr Dodo Anondo menyatakan 70 persen rumah sakit di wilayahnya telah terakreditasi.

"Kurang lebih 60-70 persen RS telah terakreditasi. Artinya ada 30 persen atau sekitar 100 RS yang belum terakreditasi," kata Dodo usai acara pelantikan pengurus PERSI Jatim periode 2017-2020 di Surabaya, Kamis.

Dodo mengatakan, akreditasi merupakan suatu dasar untuk memberikan pelayanan dengan baik. Terutama peningkatan mutu dan keselamatan pasien.

PERSI Jatim terus mendorong RS yang belum terakreditasi untuk mengajukan sebelum 2019. Karena pada tahun 2019 semua masyarakat harus ikut asuransi. Dia pun berharap sebelum 2019 RS di Jatim semakin meningkatkan mutu pelayanan.

"Target kami adalah bagaimana pelayanan di RS lebih bagus. Penanganan limbah bagus dan surat izin praktik dokter ada. Sampai saat ini masih ada beberapa RS yang kurang dalam hal pelayanan tetapi RS di lingkungan Jatim di bawah PERSI Jatim akan lebih bagus," kata dia.

Dia menyebut, ada beberapa kendala yang dialami RS di Jatim untuk memperoleh akreditasi. Di antaranya manajemen yang belum siap, RS yang masih baru atau pergantian manajemen.

"Saya turun langsung kalau Dinas Kesehatan mengadakan visitasi RS untuk izin operasional. Kita berusaha membantu RS yang belum siap. Kita dorong melalui seminar, workshop dan pembinaan," ujarnya.

Ketua Umum PERSI Pusat Dr Kuntjoro Adi Purjanto menambahkan, setiap RS wajib menangani semua pasien. Bahkan orang asing perlu ditangani.

"Untuk itu ada akreditasi. Karena akreditasi itu memakai standar operating prosedur, peraturan yang ada dievaluasi. ditelusur apakah telah melakukan atau tidak. Ketika sudah melaksanakan, itulah ukuran yang terbaik untuk pelayanan RS itu," kata dia.

Dirinya pun yakin pengurus PERSI yang baru dilantik bisa membantu RS di Jatim yang belum terakreditasi untuk memperolehnya sebelum 2019.(*)

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018