Malang (Antara Jatim) - Bakal Calon Wali Kota Malang dari unsur petahana Moch Anton terus gencar menggalang dukungan politik dari berbagai partai politik untuk memperkuat barisannya dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 2018.
Setelah memperkuat barisan pendukung politiknya dengan menggandeng PKS dan NasDem, Moch Anton yang Ketua PKB Kota Malang itu juga "merayu" Perindo untuk bergabung dan memberikan dukungan riil agar bisa kembali menjadi orang nomor satu di lingkungan Pemkot Malang tersebut selama lima tahun ke depan (2018-2023).
"Saya berharap kalau bisa ada tim dari Jakarta yang datang ke Malang pada Sabtu (23/12) karena kami (PKB-Perindo) Insya Allah akan menggelar deklarasi itu. Dengan hadirnya petinggi Perindo dari Jakarta tentu akan memberikan semangat bagi kami," kata Anton.
Mengenai pertemuannya dengan petinggi Perindo Hary Tanoe, Anton tidak langsung menyebut bentuk dukungan Hary Tanoe kepada dirinya. "Kami melihat Perindo memberikan dukungan kepada kami dan yang terpenting bagaimana Perindo dan PKB bisa sama-sama berjuang untuk Pilkada maupun agenda 2019," ujarnya.
Menyinggung dukungan Perindo yang belum memiliki kursi di parlemen, Anton mengaku tidak masalah. Justru dengan menggandeng dan memberikan dukungan kepada dirinya (PKB), Perindo akan dapat memenangkan hati masyarakat Kota Malang. Dan, ke depan pasti akan meraih kursi dewan.
Dukungan Perindo kepada calon petahana itu diawali dengan pertemuan silaturahim antara DPD Perindo Kota Malang dan DPC PKB di Kantor Lembaga Pemenangan Pemilu (LPP) PKB, Selasa (19/12) malam.
Dari pertemuan singkat itu, Moch Anton langsung menyatakan akan melakukan deklarasi koalisi Perindo-PKB, Sabtu (23/12). Deklarasi itu nanti diharapkan dihadiri oleh petinggi Perindo dari Jakarta.
Senada dengan Anton, Ketua LPP PKB Arif Wahyudi juga tidak mempermasalahkan keberadaan Perindo yang belum memiliki kursi di parlemen. "Kami tidak mempermasalahkan kursi itu, justru kalau Perindo Kota Malang memberikan dukungan kepada calon yang kami usung, pada Pemilu legislatif nanti, Insya Allah akan meraih dukungan dan kursi di DPRD," ujarnya.
Meski sudah menggandeng sejumlah partai politik, sampai saat ini calon petahana tersebut belum mengumumkan secara resmi nama yang bakal mendampingi dirinya alam pertarungan Pilkada Kota Malang 2018.
Untuk mencari pendamping Moch Anton tersebut, LPP PKB telah membuka pendaftaran dan uji kepatutan di DPP PKB belum lama ini. Namun, dari beberapa nama yang masuk sebagai pendaftar, belum satu pun yang disandingkan dengan calon petahana tersebut.
Sementara itu, sampai saat ini baru ada dua nama yang muncul secara resmi sebagai bakal calon wali kota Malang yang diusung parpol, yakni Moch Anton (calon petahana) yang diusung PKB, PKS dan NasDem serta Ya'qud Ananda Qudban yang diusung koalisi Partai Hanura, PPP dan PAN.
Sedangkan parpol lainnya, seperti PDIP yang bisa mengusung calon sendiri belum memunculkan nama dan masih terkesan "adem ayem", termasuk Partai Golkar, Demokrat, dan Gerindra yang sampai saat ini juga masih belum memunculkan nama maupun koalisi dengan partai mana.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017
Setelah memperkuat barisan pendukung politiknya dengan menggandeng PKS dan NasDem, Moch Anton yang Ketua PKB Kota Malang itu juga "merayu" Perindo untuk bergabung dan memberikan dukungan riil agar bisa kembali menjadi orang nomor satu di lingkungan Pemkot Malang tersebut selama lima tahun ke depan (2018-2023).
"Saya berharap kalau bisa ada tim dari Jakarta yang datang ke Malang pada Sabtu (23/12) karena kami (PKB-Perindo) Insya Allah akan menggelar deklarasi itu. Dengan hadirnya petinggi Perindo dari Jakarta tentu akan memberikan semangat bagi kami," kata Anton.
Mengenai pertemuannya dengan petinggi Perindo Hary Tanoe, Anton tidak langsung menyebut bentuk dukungan Hary Tanoe kepada dirinya. "Kami melihat Perindo memberikan dukungan kepada kami dan yang terpenting bagaimana Perindo dan PKB bisa sama-sama berjuang untuk Pilkada maupun agenda 2019," ujarnya.
Menyinggung dukungan Perindo yang belum memiliki kursi di parlemen, Anton mengaku tidak masalah. Justru dengan menggandeng dan memberikan dukungan kepada dirinya (PKB), Perindo akan dapat memenangkan hati masyarakat Kota Malang. Dan, ke depan pasti akan meraih kursi dewan.
Dukungan Perindo kepada calon petahana itu diawali dengan pertemuan silaturahim antara DPD Perindo Kota Malang dan DPC PKB di Kantor Lembaga Pemenangan Pemilu (LPP) PKB, Selasa (19/12) malam.
Dari pertemuan singkat itu, Moch Anton langsung menyatakan akan melakukan deklarasi koalisi Perindo-PKB, Sabtu (23/12). Deklarasi itu nanti diharapkan dihadiri oleh petinggi Perindo dari Jakarta.
Senada dengan Anton, Ketua LPP PKB Arif Wahyudi juga tidak mempermasalahkan keberadaan Perindo yang belum memiliki kursi di parlemen. "Kami tidak mempermasalahkan kursi itu, justru kalau Perindo Kota Malang memberikan dukungan kepada calon yang kami usung, pada Pemilu legislatif nanti, Insya Allah akan meraih dukungan dan kursi di DPRD," ujarnya.
Meski sudah menggandeng sejumlah partai politik, sampai saat ini calon petahana tersebut belum mengumumkan secara resmi nama yang bakal mendampingi dirinya alam pertarungan Pilkada Kota Malang 2018.
Untuk mencari pendamping Moch Anton tersebut, LPP PKB telah membuka pendaftaran dan uji kepatutan di DPP PKB belum lama ini. Namun, dari beberapa nama yang masuk sebagai pendaftar, belum satu pun yang disandingkan dengan calon petahana tersebut.
Sementara itu, sampai saat ini baru ada dua nama yang muncul secara resmi sebagai bakal calon wali kota Malang yang diusung parpol, yakni Moch Anton (calon petahana) yang diusung PKB, PKS dan NasDem serta Ya'qud Ananda Qudban yang diusung koalisi Partai Hanura, PPP dan PAN.
Sedangkan parpol lainnya, seperti PDIP yang bisa mengusung calon sendiri belum memunculkan nama dan masih terkesan "adem ayem", termasuk Partai Golkar, Demokrat, dan Gerindra yang sampai saat ini juga masih belum memunculkan nama maupun koalisi dengan partai mana.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017