Bojonegoro (Antara Jatim) - Bupati Bojonegoro, Jawa Timur, Suyoto mengatakan di dalam perkembangan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jatim, belum ada calon yang muncul masih pada politik aliran belum ada yang berusaha mengusung isu publik.

"Belum ada calon yang muncul mengusung isu publik," kata dia kepada pemimpin redaksi media di Jawa Timur, di Bojonegoro, Selasa malam.

Ia yang juga doktor Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu menjelaskan, mengusung isu publik yang seharusnya disampaikan calon dalam pilkada karena menyangkut langsung kepentingan masyarakat.

Sebab,  masyarakat harus tahu tugas dan fungsi gubernur dalam menjalankan tugasnya terutama terkait anggaran.

"Masyarakat harus diberitahu tugas dan fungsi gubernur. Kalau saya ikut mencalonkan (pilgub) ya yang saya usung isu publik. Akan saya sampaikan asal anggaran juga pemanfaatannya dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat," kata dia menjelaskan.

Namun, ia mengakui politik aliran masih lebih diterima masyarakat dibandingkan dengan isu publik karena menyangkut karakter masyarakat.

"Saya siap mengusung isu publik kalau memang ada kesempatan maju dalam pilgub. Tapi ya nomor satu bukan sebagai nomor dua," ujarnya.

Sebelum itu, ia juga mengatakan bahwa di dalam Pilgub Jatim, untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat dengan waktu lima bulan sudah cukup.

"Saya kira waktu lima bulan cukup," ucapnya.

Pada kesempatan itu, ia juga menjelaskan bahwa di daerahnya memberikan kesempatan kepada investor untuk mendirikan perusahaan di pedesaan dengan berbagai kemudahan sebagai usaha mendorong terciptanya lapangan pekerjaan.

Jajaran pemimpin redaksi media di Jawa Timur itu, di Bojonegoro datang atas undangan ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) yang mengelola lapangan minyak Banyu Urip Blok Cepu.

Rombongan pemimpin redaksi itu juga sempat makan malam di objek wisata kuliner Pondok Salak di Desa Bendo, Kecamatan Kapas, yang memiliki menu khas belut bakar. (*)
 

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017