Kediri (Antara Jatim) - Program bantuan langsung sementara untuk masyarakat (BLSM) oleh Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, diberikan kepada warga kurang mampu di kota ini, dengan besaran nominal Rp300 ribu per warga penerima.
     
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengatakan bantuan tersebut memang diperuntukkan untuk warga. Ia meminta mereka bisa memanfatkan bantuan itu dengan baik untuk kebutuhan mereka, terutama untuk memenuhi kebutuhan yang sangat perlu.
     
"Kami meminta agar bantuan ini digunakan dengan bijak. Jangan digunakan untuk hal-hal yang tidak perlu. Bantuan ini juga untuk menyambung kebutuhan hidup Bapak/Ibu semua," katanya saat penyaluran bantuan tersebut di Kelurahan Ngampel, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Selasa. 
     
Pemkot menyalurkan BLSM untuk lima kelurahan, antara lain Kelurahan Ngampel, Mojoroto, Sukorame, Campurejo dan Lirboyo. Warga penerima langsung antre sesuai dengan urutannya. 
     
Untuk jumlah penerima, di Kelurahan Ngampel ada 411 warga yang menerima bantuan, Kelurahan Mojoroto terdapat 540 warga, Kelurahan Sukorame 336 warga, Kelurahan Campurejo 244 warga dan Kelurahan Lirboyo 340 warga.
     
Sementara itu, dalam waktu yang sama, Wakil Wali Kota Kediri Lilik Muhibbah juga menyalurkan BLSM di tiga kelurahan yakni Kelurahan Banjaran, Kelurahan Manisrenggo dan Kelurahan Jagalan. Untuk jumlah penerima, Kelurahan Banjaran 335 warga, Kelurahan Manisrenggo 230 warga dan Kelurahan Jagalan 79 warga.
     
BLSM tersebut diberikan hanya untuk warga kurang mampu di Kota Kediri. Setiap warga penerima telah diverifikasi sebelumnya oleh tim dari pemkot, yaitu "By addres by name". Setelah lolos, mereka masuk data dan mendapatkan dana BLSM sebesar Rp300 ribu per warga penerima.
    
Sebelumnya, program itu juga telah berjalan beberapa tahun dan mereka menerima bantuan dengan besaran Rp250 ribu per penerima. Anggaran itu diambil dari APBD Kota Kediri. Dan, pada 2017 naik Rp50 ribu, sehingga totalnya adalah Rp300 ribu per warga penerima. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017