Surabaya (Antara Jatim) - Panglima Daerah Militer V/Brawijaya Mayor Jenderal TNI Arif Rahman menyampaikan antara TNI dan rakyat memiliki hubungan biologis yang harus selalu terjaga.

"TNI lahir dari rakyat sehingga setiap langkahnya senantiasa membela dan memperjuangkan kepentingan rakyat," ujarnya di sela peringatan Hari Juang Kartika di Makodam V/Brawijaya di Surabaya, Jumat.

Menurut dia, rakyat adalah pendukung dan penguat perjuangan TNI AD dalam setiap tugas yang diemban serta berkomitmen mendukung program pemerintah, seperti mewujudkan Indonesia pintar dan membantu terwujudnya Indonesia Sejahtera.

Di sela amanatnya, jenderal bintang dua membacakan amanat KSAD mengingatkan pentingnya pertempuran Palagan Ambarawa yang merupakan simbol kemanunggalan TNI AD dan rakyat Indonesia.

"Hubungan antara TNI AD dan rakyat bukanlah sebatas hubungan profesionalitas belaka, namun lebih dari itu, TNI memiliki hubungan biologis dengan rakyat," kata mantan Gubernur Akademi Militer tersebut.

Sementara itu, Gubernur Jatim Soekarwo mengatakan peran TNI bersama pemerintah dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan rakyat tidak perlu diragukan karena TNI memberikan peran konkret dalam pembangunan di Jatim.

Ia menjelaskan peran TNI dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat terlihat dari berbagai upaya seperti membantu masyarakat miskin dengan program renovasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dan kegiatan pembangunan Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD).

Pada kesempatan tersebut, pelaksanaan upacara melibatkan 1.544 prajurit, Bela Diri Yong Moo Do melibatkan 400 personel, terjun payung militer melibatkan 32 prajurit dari Kostrad, Pasmar Sidoarjo, Paskhas dan Kowad, serta sosio drama melibatkan 700 orang dari prajurit TNI, pelajar, mahasiswa dan Komunitas Surabaya Membara. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017