Surabaya (Antara Jatim) - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta dinas terkait meninggikan pintu air di kawasan Bosem Moro Krembangan dan Tambak Wedi sebagai antisipasi curah hujan tinggi selama Desember 2017 hingga Januari 2018.
     
"Melihat curah hujan yang tinggi khususnya di bulan Januari, kami akan membangun kembali rumah pompa baru, sedangkan pintu air akan dilakukan peninggian agar mampu membendung air laut saat pasang," kata Tri Rismaharini saat melakukan sidak di kawasan Bosem Moro Krembangan dan Tambak Wedi, Rabu.

Menurut Risma, peninggian pintu air dan penambahan rumah pompa sangatlah penting karena akhir-akhir ini rumah pompa tidak mampu membendung derasnya air laut ketika pasang. 

"Makanya saya perintahkan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga untuk membuat rumah pompa baru dan meninggikan pintu air utamanya yang langsung menghadap ke laut," katanya. 

Sementara untuk sedimen (endapan) air yang saat hujan tiba hampir melewati batas pintu air,  wali kota menegaskan bahwa pemkot secara rutin melakukan pengerukan sungai setiap hari. 

"Kami melakukan pengerukan sungai setiap hari, bahkan dalam satu tahun kami bisa melakukan pengerukan sebanyak dua kali," ujar wali kota. 

Selain pengerukan sungai, lanjut dia, pemkot juga menyediakan tempat pemisah pembuangan air limbah rumah tangga dengan drainase air hujan yang diletakkan di beberapa pedestrian seperti di Manyar dan Balai Kota Surabaya dengan tujuan memperlambat derasnya volume air laut. 

"Meskipun dalam pembangunnya memakan biaya yang cukup mahal," katanya.

Dalam waktu dekat, pemkot akan terus melakukan peninggian tanggul laut di dua kawasan tersebut dan kawasan lainnya supaya ketika hujan deras dan air laut naik maka tidak sampai masuk ke daratan. 

"Meskipun PU Bina Marga sudah melakukan peninggian, tapi saya tetap meminta untuk ditinggikan lagi, kan percuma ada rumah pompa tapi air lautnya masuk ke daratan," ujarnya. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017