Surabaya (Antara Jatim) - Komisi C Bidang Pembangunan DPRD Kota Surabaya meminta pemerintah kota setempat merealisasikan Jalur Lingkar Luar Barat (JLLB) yang merupakan akses menuju Stadion Gelora Bung Tomo (GBT).
     
Ketua Komisi C DPRD Surabaya Syaifudin Zuhri, di Surabaya, Selasa, mengatakan Surabaya telah memiliki stadion yang megah yakni Stadion Gelora Bung Tomo, namun beberapa kali penyelenggaraan pertandingan sepak bola di lokasi ini selalu berakhir dengan kekecewaan penonton dan masyarakat di wilayah Surabaya barat.

"Jika stadion GBT memang belum layak disebut setara dengan stadion lain yang bertaraf internasional karena sarana dan prasarannya memang belum memadai," katanya.

Menurut dia, sampai saat ini akes jalan masuknya hanya dua yakni dari Romokalisari dan Benowo. Jika keduanya telah penuh penonton dan kendaraannya maka akan terjadi kemacetan akut yang tidak akan pernah bisa terurai.

"Maka harus segera dibangun akses jalan masuk alternatif," katanya.

Untuk itu, lanjut dia, yang diperlukan saat ini adalah kebijakan dari panitia pelaksana agar menjual karcis sesuai kapasitas penonton yang bisa ditampung atau Pemkot sebagai pemilik dan yang menyewakan memasukkan klausal pembatasan jumlah karcis dan penonton.

"Kapasitas yang bisa ditampung 50-55 ribu penonton, maka seharusnya jangan sampai menjual karcis sebanyak itu karena masih harus dikurangi dengan jumlah kursi untuk undangan. Atau Pemkot Surabaya sebagai pemilik memasukkan soal itu sebagai prasyarat penyewaan," ujarnya.

Sebenarnya, lanjut dia, soal akses jalan masuk alternatif atau tambahan berupa JLLB sudah dalam tahap perencanaan di Pemkot Surabaya. Namun, lanjut dia, keseriusan Pemkot ditunggu agar JLLB segera terwujud.

"Pembangunan JLLB ini akan membantu semua pihak, terutama masyarakat sekitar yang selama ini selalu terdampak penyelenggaraan pertandingan sepak bola di tempat itu, kan tidak semua masyarakat menjadi pecinta bola, sementara akses jalan itu menjadi satu-satunya yang dilewati," katanya. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017