Pacitan (Antara Jatim) - Sejumlah warga Kabupaten Pacitan, Jawa Timur membandingkan pola pengamanan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dengan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang dinilai memiliki perbedaan cukup mencolok.
Salah satu warga Donorojo berlatar belakang pegawai yang mengaku bernama Joko, Sabtu mengatakan, pengamanan Presiden Jokowi terkesan lebih longgar dibanding SBY yang asal Pacitan.
"Dulu saat Pak SBY ke Pacitan, pengamanannya sangat ketat. Warga bahkan tak bisa mendekat dalam radius tertentu," katanya saat menunggu kunjungan Presiden Jokowi di SMPN 1 Arjosari dan Ponpes Al Fattah Kikil, Arjosari, Pacitan.
Menurutnya, kendati banyak aparat dari TNI dan Polri yang dikerahkan untuk melakukan pengamanan, warga masih bisa berlalu lalang di jalur yang dilalui maupun sekitar titik kunjungan Presiden.
Hal itu berbeda saat kunjungan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono ke Pacitan yang mengharuskan area steril menjelang kedatangan orang nomor satu di NKRI saat itu.
"Sebenarnya sama bagusnya, karena tujuannya untuk menjaga keselamatan kepala negara. Namun harus diakui, Pak Jokowi ini rasanya lebih bisa dekat dengan masyarakatnya, lebih membumi," ucapnya.
Kesan serupa diungkapkan sejumlah wartawan yang bertugas di Pacitan dan beberapa kali meliput kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat masih aktif menjadi kepala negara selama dua periode.
Kendatipun Susilo Bambang Yudhoyono notabene merupakan putra daerah Pacitan dan menjadi kebanggaan warga di daerah berjuluk Kota 1.001 Goa tersebut.
Menurut mereka, standar pengamanan Presiden SBY lebih tinggi, sehingga acapkali bersitegang dengan tim Paspampres maupun personel TNI yang menjaga keamanan Presiden.
"Beda ya memang. Ini kami bisa lebih mudah untuk mendekat, bahkan wawancara dengan (Presiden) Jokowi," ucap Slamet Widodo, wartawan media elektronik nasional di Pacitan.
Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja ke Pacitan untuk meninjau proses pemulihan pascabencana hidrometrologis yang diakibatkan oleh Cempaka sehingga menyebabkan dampak banjir bandang dan tanah longsor di sejumlah daerah pesisir selatan Jawa, mulai Yogyakarta, Gunung Kidul, Jawa Tengah hingga Pacitan, Jawa Timur.
Di Pacitan, kunjungan Jokowi itu menjadi yang pertama sejak dia dilantik menjadi Presiden ke-7 RI pada 2014.
Beberapa titik lokasi yang sempat dia kunjungi antara lain titik tanggul Sungai Grindulu yang jebol di Desa Ploso Kecamatan Pacitan, Ponpes Tremas, SMPN 1 Arjosari dan Ponpes Al Fattah Kikil, Arjosari. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017
Salah satu warga Donorojo berlatar belakang pegawai yang mengaku bernama Joko, Sabtu mengatakan, pengamanan Presiden Jokowi terkesan lebih longgar dibanding SBY yang asal Pacitan.
"Dulu saat Pak SBY ke Pacitan, pengamanannya sangat ketat. Warga bahkan tak bisa mendekat dalam radius tertentu," katanya saat menunggu kunjungan Presiden Jokowi di SMPN 1 Arjosari dan Ponpes Al Fattah Kikil, Arjosari, Pacitan.
Menurutnya, kendati banyak aparat dari TNI dan Polri yang dikerahkan untuk melakukan pengamanan, warga masih bisa berlalu lalang di jalur yang dilalui maupun sekitar titik kunjungan Presiden.
Hal itu berbeda saat kunjungan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono ke Pacitan yang mengharuskan area steril menjelang kedatangan orang nomor satu di NKRI saat itu.
"Sebenarnya sama bagusnya, karena tujuannya untuk menjaga keselamatan kepala negara. Namun harus diakui, Pak Jokowi ini rasanya lebih bisa dekat dengan masyarakatnya, lebih membumi," ucapnya.
Kesan serupa diungkapkan sejumlah wartawan yang bertugas di Pacitan dan beberapa kali meliput kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat masih aktif menjadi kepala negara selama dua periode.
Kendatipun Susilo Bambang Yudhoyono notabene merupakan putra daerah Pacitan dan menjadi kebanggaan warga di daerah berjuluk Kota 1.001 Goa tersebut.
Menurut mereka, standar pengamanan Presiden SBY lebih tinggi, sehingga acapkali bersitegang dengan tim Paspampres maupun personel TNI yang menjaga keamanan Presiden.
"Beda ya memang. Ini kami bisa lebih mudah untuk mendekat, bahkan wawancara dengan (Presiden) Jokowi," ucap Slamet Widodo, wartawan media elektronik nasional di Pacitan.
Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja ke Pacitan untuk meninjau proses pemulihan pascabencana hidrometrologis yang diakibatkan oleh Cempaka sehingga menyebabkan dampak banjir bandang dan tanah longsor di sejumlah daerah pesisir selatan Jawa, mulai Yogyakarta, Gunung Kidul, Jawa Tengah hingga Pacitan, Jawa Timur.
Di Pacitan, kunjungan Jokowi itu menjadi yang pertama sejak dia dilantik menjadi Presiden ke-7 RI pada 2014.
Beberapa titik lokasi yang sempat dia kunjungi antara lain titik tanggul Sungai Grindulu yang jebol di Desa Ploso Kecamatan Pacitan, Ponpes Tremas, SMPN 1 Arjosari dan Ponpes Al Fattah Kikil, Arjosari. (*)
Video Oleh Destyan H Sujarwoko
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017