Surabaya (Antara Jatim) - PT Adhiluhung Saranasegara Indonesia menuntaskan seluruh kapal feri pesanan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) setelah menyerahterimakan Kapal Motor Penumpang (KMP) Drajat Paciran.
     
Direktur Utama PT Adhiluhung Saranasegara Indonesia Anita Puji Utami kepada wartawan di Surabaya, Rabu, mengatakan serah-terima KMP Drajat Paciran berlangsung di galangan kapal yang berpusat di Kecamatan Socah, Bangkalan, Jawa Timur, pada Selasa (5/12) malam, yang dihadiri oleh sejumlah pejabat dari Kemenhub.
     
"Kapal feri KMP Drajat Paciran merupakan pesanan terakhir yang kami kerjakan dari Satuan Kerja Direktorat Sarana Perhubungan Darat Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub," katanya.
     
Kapal feri KMP Drajat Paciran, dengan ukuran berat 2.000 "Gross Tonnage" (GT), berkapasitas penumpang 350 orang dan 43 unit kendaraan campuran roda empat dan dua, rencananya akan dioperasikan pada rute lintas penyeberangan Pelabuhan Paciran, Lamongan, Jawa Timur, tujuan Pelabuhan Bahaur, Kalimantan Tengah, dengan jarak tempuh sekitar 230 mil laut. 
     
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi menjelaskan dalam kurun waktu 2015 – 2017 pihaknya melakukan proyek pengadaan "Multiyears" sebanyak 12 kapal feri, tujuh di antaranya dipercayakan pembuatannya kepada PT Adhiluhung Saranasegara Indonesia. 
     
Kapal-kapal feri tersebut selanjutnya sebagian besar diserahkan kepada PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry untuk dioperasikan di sejumlah lintasan penyeberangan wilayah Indonesia.
     
Dia mengatakan, tahun depan pihaknya telah menganggarkan pesanan sebanyak empat kapal feri lainnya dengan ukuran 1.500 GT.
     
"Sepanjang masih ada daerah-daerah yang memang harus dibuka untuk pelayanan kapal perintis, kami akan upayakan untuk terus melakukan pengadaan kapal baru. Berikutnya akan kami coba analisa lagi untuk dianggarkan pembuatan kapal pada anggaran tahun 2018 - 2019," katanya.
     
Direktur Sarana Perhubungan Darat Kemenhub Edi Gunawan menambahkan dalam rentang waktu lima tahun terakhir, mulai 2014 – 2017, pihaknya telah menyelesaikan pembuatan 12 kapal feri, dari total yang ditargetkan pemerintah hingga tahun 2019 sebanyak 50 unit. 
     
"50 unit kapal feri yang ditargetkan pemerintah hingga tahun 2019 itu nanti pengelolaannya tak hanya diserahkan kepada PT ASDP. Sebagian akan dikelola oleh pemerintah daerah yang kami pandang mampu mengelolanya," ujarnya. (*)

Pewarta: Hanif N

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017