Bojonegoro (Antara Jatim) - Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, Jawa Timur, menyatakan kondisi Bengawan Solo di Hilir Jawa Timur, aman dengan posisi ketinggian air di bawah siaga banjir.
"Ketinggian air Bengawan Solo di Bojonegoro, Tuban, Lamongan dan Gresik saat ini jauh di bawah siaga banjir," kata Petugas Posko UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro Budi Indro, Rabu.
Bahkan, lanjut dia, ketinggian air Bengawan Solo di hulu, Jawa Tengah, juga di Ngawi, juga jauh di bawah siaga banjir.
Dengan kondisi itu, lanjut dia, posisi ketinggian air di sepanjang Bengawan Solo, tidak terjadi banjir termasuk sungai yang bermuara di sungai terpanjang di Jawa itu.
"Yang jelas kondisi sepanjang DAS Bengawan Solo mulai daerah hulu Jawa Tengah dan Jawa Timur, aman tidak ada kejadian banjir," ujarnya.
Meski demikian, ia meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di sepanjang daerah Hilir Jawa Timur, tetap meningkatkan kewaspadaan menghadapi ancaman banjir luapan Bengawan Solo juga banjir bandang dari sungai di daerahnya.
Sesuai prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geosifika (BMKG), lanjut dia, curah hujan di daerah hilir Jawa Timur, selama Desember tinggi berpotensi menimbulkan banjir.
"Sesuai prakiraan BMKG bahwa selama Desember curah hujan tinggi yang berpotensi menimbulkan banjir," ucapnya menegaskan.
Kasi Kedaruratan BPBD Bojonegoro MZ. Budi Mulyono, menjelaskan BPBD sudah menyiapkan sukarelawan di sejumlah desa di Kecamatan Kanor, Baureno, Kalitidu dan Dander.
Di setiap desa, lanjut dia, dipersiapkan masing-masing 20 sukarelawan yang sudah memperoleh pelatihan terkait kebencanaan.
Pada tahap awal, lanjut dia, sukarelawan yang dibentuk di lokasi desa yang paling awal dilanda banjir luapan Bengawan Solo, antara lain, Desa Kedungprimpen, Kecamatan Kanor, dan Desa Kedungarum, Kecamatan Baureno. Solo.
"Tugas sukarelawan mendirikan tenda pengungsian, melakukan evakuasi warga yang kebanjiran, membuka dapurn umum juga yang lainnya," ucapnya.
Ia menambahkan BPBD sudah menyediakan berbagai kebutuhan mulai perahu karet, tenda pengungsian, dapur umum, juga bantuan sembako terutama beras dalam menghadapi ancaman banjir luapan Bengawan Solo juga banjir bandang selama musim hujan.
"Sudah tersedia sekitar 30 ton beras yang bisa dimanfaatkan sewaktu-waktu ndibutuhkan. Selain itu, juga berbagai makanan siap saji, penambah gizi juga berbagai keperluan lainnya," ucapnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017
"Ketinggian air Bengawan Solo di Bojonegoro, Tuban, Lamongan dan Gresik saat ini jauh di bawah siaga banjir," kata Petugas Posko UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro Budi Indro, Rabu.
Bahkan, lanjut dia, ketinggian air Bengawan Solo di hulu, Jawa Tengah, juga di Ngawi, juga jauh di bawah siaga banjir.
Dengan kondisi itu, lanjut dia, posisi ketinggian air di sepanjang Bengawan Solo, tidak terjadi banjir termasuk sungai yang bermuara di sungai terpanjang di Jawa itu.
"Yang jelas kondisi sepanjang DAS Bengawan Solo mulai daerah hulu Jawa Tengah dan Jawa Timur, aman tidak ada kejadian banjir," ujarnya.
Meski demikian, ia meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di sepanjang daerah Hilir Jawa Timur, tetap meningkatkan kewaspadaan menghadapi ancaman banjir luapan Bengawan Solo juga banjir bandang dari sungai di daerahnya.
Sesuai prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geosifika (BMKG), lanjut dia, curah hujan di daerah hilir Jawa Timur, selama Desember tinggi berpotensi menimbulkan banjir.
"Sesuai prakiraan BMKG bahwa selama Desember curah hujan tinggi yang berpotensi menimbulkan banjir," ucapnya menegaskan.
Kasi Kedaruratan BPBD Bojonegoro MZ. Budi Mulyono, menjelaskan BPBD sudah menyiapkan sukarelawan di sejumlah desa di Kecamatan Kanor, Baureno, Kalitidu dan Dander.
Di setiap desa, lanjut dia, dipersiapkan masing-masing 20 sukarelawan yang sudah memperoleh pelatihan terkait kebencanaan.
Pada tahap awal, lanjut dia, sukarelawan yang dibentuk di lokasi desa yang paling awal dilanda banjir luapan Bengawan Solo, antara lain, Desa Kedungprimpen, Kecamatan Kanor, dan Desa Kedungarum, Kecamatan Baureno. Solo.
"Tugas sukarelawan mendirikan tenda pengungsian, melakukan evakuasi warga yang kebanjiran, membuka dapurn umum juga yang lainnya," ucapnya.
Ia menambahkan BPBD sudah menyediakan berbagai kebutuhan mulai perahu karet, tenda pengungsian, dapur umum, juga bantuan sembako terutama beras dalam menghadapi ancaman banjir luapan Bengawan Solo juga banjir bandang selama musim hujan.
"Sudah tersedia sekitar 30 ton beras yang bisa dimanfaatkan sewaktu-waktu ndibutuhkan. Selain itu, juga berbagai makanan siap saji, penambah gizi juga berbagai keperluan lainnya," ucapnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017