Surabaya (Antara Jatim) - Dinas Pendidikan Jawa Timur tengah menguji coba pelaksanaan program Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) untuk SMK dengan menunjuk 20 sekolah yang ada di wilayah itu menjadi proyek percontohan (pilot project).

Kepala Dindik Jatim Saiful Rahman di Surabaya, Rabu mengatakan dari 20 sekolah itu, tiga di antaranya SMK dari Surabaya yaitu antara lain SMKN 5, SMKN 1 dan SMKN 6.

"Kita lakukan evaluasi dulu terhadap SMK BLUD yang sudah jalan ini. Baru akan kita tentukan kapan ada penambahan," kata Saiful.

Saiful mengaku, peluang penambahan SMK BLUD cukup besar untuk dilakukan. Namun, hal tersebut tetap harus menunggu siklus penganggaran di pemerintah. Sebab, penganggaran untuk tahun 2018 sudah berjalan hampir tuntas.

"Yang paling memungkinkan saat PAPBD 2018 mendatang," kata Saiful.

Keberadaan SMK BLUD, ditegaskan Saiful bukan hanya sebatas penambahan unit usaha pada sekolah. Sekolah juga harus merumuskan sendiri sistem penganggaran pada APBD provinsi.

"Sejauh ini memang perkembangannya SMK BLUD cukup bagus. Jadi program ini diharapkan dapat terus berjalan," kata dia.

Sementara itu, Kepala SMKN 3 Surabaya Mudianto mengaku cukup antusias dengan program SMK BLUD yang diluncurkan Dindik Jatim. Bahkan pihaknya telah melakukan sejumlah persiapan jika sewaktu-waktu usulan SMK BLUD dibuka.

"Kita mulai dengan kerja sama dengan dunia usaha dan industri. Melalui kerja sama itu, kita dapat menarik pesanan untuk dibawa ke sekolah," tutur Mudianto.

Mudianto mengaku, saat ini sekolahnya telah dipercaya mengerjakan salah satu industri menengah untuk memproduksi roda gerobak dari nol hingga siap jual. Namun, orientasinya belum sampai pada perhitungan untung rugi. Sementara sekolah memanfaatkan order produksi roda tersebut sebagai pendukung praktikum siswa.

"Meskipun hanya praktikum, setidaknya hasil karya siswa ini ternyata sudah layak dan dipercaya dijadikan produk pasaran," ujar Mudianto.(*)

Pewarta: willy irawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017