Malang (Antara Jatim) - Ketentuan kuota 30 persen kaum perempuan di kursi parlemen berdampak cukup signifikan bagi kiprah kaum hawa untuk bersaing dalam kancah perpolitikan di Tanah Air dengan kaum pria yang kuotanya masih mendominasi.

Dalam beberapa tahun terakhir ini, kiprah kaum perempuan dalam perpolitikan tidak bisa dipandang sebelah mata, bahkan tidak sedikit yang mengalahkan para politikus pria, baik di ajang Pemilu Legislatif  maupun dalam perhelatan pemilihan kepala daerah (Pilkada).


Hanya saja, untuk berebut kursi wali kota atau bupati masih agar berat, tak terkecuali di wilayah Malang raya. Dari tiga wilayah (Kota dan Kabupaten Malang serta Kota Batu) hanya Kota Batu yang mampu ditaklukkan oleh seorang Srikandi, yakni Dewanti Rumpoko yang bakal menggantikan posisi suaminya sebagai Wali Kota Batu.
 
Pada pertarungan perebutan kursi Kota Malang 1 (N1), sejatinya Ketua Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kota Malang Heri Puji Utami  yang juga anggota DPRD Kota Malang itu ingin maju sendiri sebagai bakal calon wali kota (Bacawali). Namun, berdasarkan itungan politik, akhirnya memilih menjatuhkan dukungannya ke calon lain yang juga seorang politikus perempuan.

"Karena saya seorang perempuan dan srikandi, pilihan saya juga kepada perempuan agar bisa mengakomodasi kepentingan dan kebutuhan kaum perempuan dalam tatanan pemerintahan. Sekarang ini sudah banyak srikandi-srikandi Kota Malang yang bermunculan di panggung politik maupun sosial kemanusiaan, bahkan kiprahnya juga tidak kalah dengan kaum pria," ujar istri mantan Wali Kota Malang Peni Suparto itu.

Heri Puji mengatakan kiprah, pemikiran dan ketangguhan seorang perempuan tidak kalah dengan kaum laki-laki, bahkan tidak sedikit yang lebih unggul. Oleh karena itu, kenapa PPP menjatuhkan pilihan dan mengusung calon pemimpin  seorang srikandi bersama PAN dan Hanura.

Ia mengakui calon yang digadang-gadang sebelumnya adalah duo srikandi alias Kendedes-nya Kota Malang, namun satu Kendedes tidak bersedia dicalonkan sebagai N2, sehingga partai pengusung harus memetakan kembali pasangan srikandi yang diusung, yakni Ya'qud Ananda Qudban (Ketua DPC Partai Hanura Kota Malang).  

"Bu Nanda (Ya'qud Ananda Qudban) merupakan represtasi dari para srikandi di Kota Malang yang cerdas, memiliki hubungan sosial yang cukup baik, memiliki kepedulian sosial yang tinggi, serta mampu mengayomi. Inilah yang menjadi pertimbangan kami untuk memilih seorang srikandi, disamping saya sendiri juga seorang srikandi," ucap Heri Puji Utami.(*)

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017