Malang (Antara Jatim) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Malang memastikan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2018 di daerah itu tanpa diikuti oleh calon peserta dari jalur perseorangan (independen).

"Pendaftaran bagi calon perseorangan sudah kami tutup kemarin (Rabu, 29/11) pada pukul 24.00 WIB, namun tak ada pasangan calon yang mendaftar, sehingga dapat  dipastikan Pilkada tahun depan tanpa calon perseorangan," ujar Ketua KPU Kota Malang Zainudin di Malang, Jawa Timur, Kamis. 

Ia menerangkan hingga batas akhir penutupan pendaftaran, tidak ada orang yang menyerahkan berkas pendaftaran di KPU Kota Malang. Padahal, sebelumnya sejumlah tokoh berancang-ancang akan mendaftar melalui jalur perseorangan, di antaranya adalah Geng Wahyudi, Bambang GW, dan Haris Budi Kuncahyo.

Zaenudin mengaku sebelumnya ketiganya sempat berkomunikasi terkait rencana pendaftaran dari jalur perseorangan, namun sampai batas akhir pendaftaran tak seorangpun menyerahkan bekas pendaftaran. Dari tiga calon yang sudah berkomunikasi, hanya Haris Budi Kuncahyo yang memberikan kepastian tidak jadi mendaftar karena jumlah dukungan belum memenuhi syarat.

Dibandingkan dengan perhelatan Pilkada 2013, Pilkada yang digelar tahun depan masih belum ada "gregetnya", semua masih adem ayem. Pilkada 2013, ada dua pasangan calon perseorangan yang lolos verifikasi administrasi dan faktual dan kedua pasangan perseorangan itu mantap bertarung dengan sederet nama pasangan calon yang diusung partai.

Dua pasangan calon perseorangan yang bersaing di Pilkada 2013 adalah pasangan Dwi Cahyono-Mohammad Nur Udin dan Ahmad Mujais-Yunar Mulya. Dwi Cahyono-Mohammad Nur Udin saat itu menyertakan berkas dukungan sebanyak 50 ribu lebih. Sementara Ahmad Mujais-Yunar Mulya, yang diusung Gerakan Pelangi Kerakyatan (GPK) membawa berkas dukungan mencapai 39.098 lembar fotokopi KTP yang disertai surat pernyataan dukungan.

Pada Pilkada 2018, lanjutnya, sebenarnya teka-teki terkait calon perseorangan sempat jadi perhatian. Bahkan, Wali Kota Malang Moch Anton, yang berstatus sebagai petahana juga sempat berniat maju melalui jalur independen  mengingat belum ada partai yang mengusungnya.

Menyinggung kemungkinan minimnya sosialisasi terkait pendaftaran calon perseorangan tersebut, Zainudin mengaku pihaknya sudah cukup gencar menggelar sosialisasi. "Bukan karena kurang sosialisasi, bahkan beberapa pekan lalu kami secara resmi sudah mengundang banyak pihak untuk sosialisasi," ujarnya.(*)

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017