Bangkalan (Antara Jatim) - Aparat Polres Bangkalan, Jawa Timur akhirnya berhasil mengidentifikasi mayat warga tak dikenal yang ditemukan tewas dalam kondisi leher tergorok nyaris putus di Jalan Raya Dusun Kalkal, Desa Pangolangan, Kecamatan Burneh, Minggu (26/11).

"Petugas berhasil mengidentifikasi identikas korban setelah kami menggerakkan tim intelijen dan menyebarkan informasi tentang temuan adanya warga tewas itu melalui media online dan jejaring sosial," ujar Kapolres Bangkalan AKBP Anissullah M Ridha di Bangkalan, Selasa malam.

Ia menjelaskan, mayat laki-laki yang ditemukan tergeletak di pinggir Jalan Raya Desa Pangolangan, kecamatan Burneh, dengan luka bacok pada bagian leher depan dan leher belakang, diketahui bernama Ali Gufron.

Korban kelahiran Surabaya dengan alamat Kampung Kedinding Lor Gg Kemuning Nomor 27 Kelurahan Tanah Kali Kedinding, kecamatan Kenjeran, Kota Surabaya.

"Dia itu kesehariannya bekerja sebagai sopir salah satu perusahaan taxi di Surabaya," ujar kapolres.

Kapolres menjelaskan, keluarganya mengetahui hal itu, setelah membaca informasi di media daring dan foto kejadian korban yang menyebar di jejaring sosial facebook.

Selanjutnya, pihak keluarga korban mendatangi Mapolres Bangkalan dengan membawa bukti berupa foto copy KTP, foto copy SIM A , SKCK, Ijasah SD, Ijasah Madrasah, foto korban dan foto copy STNK atas nama korban.

"Dari data-data diri yang diperkuat dengan hasil sidik petugas diketahui bahwa korban memang merupakan warga Surabaya," ujarnya.

Sementara itu, orang tua korban, Maryamah mengaku, memang mengetahui informasi tentang tewasnya anaknya tersebut pertama kali dari tunangan korban Junita.

"Si Junita ini, menerima informasi dari jejaring sosial facebook," ujar Maryamah.

Ia menuturkan, anaknya meninggalkan rumah pada Sabtu (25/11) sore dengan tujuan untuk mengantar penumpang ke Madura.

Pada Sabtu malam, ia mencoba menghubungi korban melalui telepon selulernya dengan mengirim pesan singkat (sms), tapi tidak dibalas. "Ternyata anak saya telah meninggal seperti ini," ucapnya saat di kamar jenazah RSUD Bangkalan, Selasa, dengan linangan air mata.

Menurut catatan Antara, kasus pembunuhan sebagaimana menimpa warga Surabaya bernama Ali Gufron ini bukan yang pertama kali terjadi. Selama kurun waktu Januari hingga November 2017, kasus pembunuhan misterius seperti ini sudah lima kali terjadi di Kabupaten Bangkalan.

Tindak pidana kriminal di kabupaten paling di Pulau Madura memang termasuk paling sering terjadi dibanding tiga kabupaten lain, seperti Sampang, Pamekasan dan Kabupaten Sumenep.

Selain dalam bentuk pembunuhan, jenis tindak pidana kriminal lainnya yang juga sering terjadi di Kabupaten Bangkalan adalah perampokan dan pelemparan bus yang melintas di sepanjang jalur lalu lintas di Kabupaten Bangkalan. (*)

Pewarta: Abd. Azis

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017