Bangkalan (Antara Jatim) - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bangkalan Fauzan Jakfar menyatakan akan memecat dengan tidak hormat apabila ada anggota panitia pemungutan suara (PPS) yang bekerja tidak netral dan memihak salah satu pasangan calon bupati dan wakil bupati pada Pilkada 2018.
"Pernyataan ini penting kami sampaikan kepada para penyelenggara PPS, karena tugas penyelenggara pemilu adalah mengayomi semua pasangan calon, serta bertanggung jawab atas terselenggarannya pesta demokrasi yang jujur, aman dan kondusif," ujar Fauzan di Bangkalan, Selasa.
Oleh karenanya, Fauzan meminta masyarakat hendaknya ikut memantau kinerja petugas penyelenggara pemilu di berbagai tingkatan, baik di tingkat desa, ataupun di tingkat kecamatan.
Termasuk, kata dia, petugas penyelenggara pemilu di tempat pemungutan suara (TPS) yakni oleh kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS).
"Kalau ada yang terindisikasi melakukan penyimpangan, silahkan dilaporkan ke KPU Bangkalan, tentunya harus dengan bukti-bukti yang jelas, bukan hanya sekadar laporan saja," ucap Fauzan.
Ketua KPU Bangkalan Fauzan Jakfar lebih lanjut menjelaskan, peringatan keras bagi penyelenggara pemilu itu karena Bangkalan masuk dalam zona merah.
Menurut dia, penetapan Bangkalan dalam zona merah, karena setiap momentum pemilu atau pesta demokrasi, pelaksanaannya dinilai oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jatim masuk pemilu yang cenderung bermasalah.
"Ada anggapan bahwa pemilu di Bangkalan ini cenderung imaginer, dan itu merupakan hasil analisa pemetaan dari Bawaslu Jatim. Maka dari itu, kami tidak ingin dicap seperti itu terus, bahkan pemilunya belum selesai bupatinya sudah ada. Pilgubpun juga demikian. Oleh sebab itu ini menjadi PR dan tanggung jawab kita semua," katanya, menegaskan.
Ia lebih lanjut menjelaskan, yang dimaksud pemilu yang imajiner, biasanya selalu berada ditingkat desa itu berdasarkan data Bawaslu Jatim.
"Data Bawaslu Jatim dari beberapa momen pemilu, ada PPS yang telah menetapkan pemenangan bagi salah satu pasangan calon. Jadi sudah menang di atas kertas. Tahun ini, kami tidak ingin hal itu terulang lagi di Bangkalan ini," katanya, menjelaskan. (*)
Editor : Masuki M. Astro
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017