Pacitan (Antara Jatim) - Akses jalur lintas selatan dari maupun menuju pusat Kota Pacitan melalui Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur terputus total akibat banjir bandang yang melanda sejumlah wilayah did aerah itu sejak Selasa pagi.
Belum ada konfirmasi resmi mengenai korban jiwa. Pihak BPBD Pacitan, Basarnas maupun jajaran TNI/Polri setempat sampai saat ini masih terus melakukan pendataan.
Luapan banjir terpantau merendam belasan desa di Kecamatan Ngadirojo akibat jebolnya tanggul di kawasan hilir Sungai Lorok yang terus meluap hingga mendekati batas jalan di permukaan jembatan JLS yang melintas di Desa Hadiwarno, Kecamatan Ngadirojo.
Selain banjir akibat luapan Sungai Lorok, bencana serupa juga terjadi di kawasan perkotaan di Desa Sirnoboyo dampak lubernya aliran Sungai Grindulu.
Ratusan rumah terendam hingga ketinggian lebih dari 1,5 meter, sementara sebagian warga memilih bertahan meski hingga Selasa sore hujan masih terus mengguyur yang menyebabkan debit banjir terus meningkat.
"Ini banjir terbesar dalam kurun dua dasawarsa terakhir. Dulu juga pernah terjadi banjir besar saat Sungai Lorok ini belum dibuatkan tanggul," kata relawan Tim Reaksi Cepat (TRC) Kecamatan Ngadirojo, Heri Purnomo dikonfirmasi di lokasi kejadian.
Menurut Heri dan warga sekitar, banjir besar mulai terjadi pukul 14.30 WIB yang dipicu jebolnya tanggul Sungai Lorok.
Akibatnya, sejumlah desa di eks-kawedanan Lorok yang berada di tiga kecamatan nyaris terendam banjir.
Ketinggian banjir juga menyebabkan arus lalu lintas melalui JLS Pacitan putus total. Puluhan kendaraan berhenti menunggu dan sebagian lain berbalik arah menuju Trenggalek.
Sedangkan warga di kawasan Lorok masih terjebak dalam kepungan banjir dan belum bisa keluar.
"Semua jalur putus. Di JLS ini putus terendam banjir bandang sementara jalur alternatif juga putus akibat longsor. Tidak ada jalur alternatif menuju Pacitan ataupun sebaliknya," kata Bambang, warga Hadirwarno menjelaskan.
Kondisi hujan sampai berita ditulis pada Selasa sore masih terus mengguyur merata di semua wilayah Pacitan dan sekitarnya.
Menurut penjelasan Sekretaris BPBD Pacitan Ratna Budiono, bencana banjir bandang tan tanah longsor di Pacitan merupakan dampak langsung badai Siklon Tropis yang melanda kawasan pesisir selatan Jawa-Bali sehingga menyebabkan hujan dengan intensitas tinggi sejak Senin (27/11). (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017
Belum ada konfirmasi resmi mengenai korban jiwa. Pihak BPBD Pacitan, Basarnas maupun jajaran TNI/Polri setempat sampai saat ini masih terus melakukan pendataan.
Luapan banjir terpantau merendam belasan desa di Kecamatan Ngadirojo akibat jebolnya tanggul di kawasan hilir Sungai Lorok yang terus meluap hingga mendekati batas jalan di permukaan jembatan JLS yang melintas di Desa Hadiwarno, Kecamatan Ngadirojo.
Selain banjir akibat luapan Sungai Lorok, bencana serupa juga terjadi di kawasan perkotaan di Desa Sirnoboyo dampak lubernya aliran Sungai Grindulu.
Ratusan rumah terendam hingga ketinggian lebih dari 1,5 meter, sementara sebagian warga memilih bertahan meski hingga Selasa sore hujan masih terus mengguyur yang menyebabkan debit banjir terus meningkat.
"Ini banjir terbesar dalam kurun dua dasawarsa terakhir. Dulu juga pernah terjadi banjir besar saat Sungai Lorok ini belum dibuatkan tanggul," kata relawan Tim Reaksi Cepat (TRC) Kecamatan Ngadirojo, Heri Purnomo dikonfirmasi di lokasi kejadian.
Menurut Heri dan warga sekitar, banjir besar mulai terjadi pukul 14.30 WIB yang dipicu jebolnya tanggul Sungai Lorok.
Akibatnya, sejumlah desa di eks-kawedanan Lorok yang berada di tiga kecamatan nyaris terendam banjir.
Ketinggian banjir juga menyebabkan arus lalu lintas melalui JLS Pacitan putus total. Puluhan kendaraan berhenti menunggu dan sebagian lain berbalik arah menuju Trenggalek.
Sedangkan warga di kawasan Lorok masih terjebak dalam kepungan banjir dan belum bisa keluar.
"Semua jalur putus. Di JLS ini putus terendam banjir bandang sementara jalur alternatif juga putus akibat longsor. Tidak ada jalur alternatif menuju Pacitan ataupun sebaliknya," kata Bambang, warga Hadirwarno menjelaskan.
Kondisi hujan sampai berita ditulis pada Selasa sore masih terus mengguyur merata di semua wilayah Pacitan dan sekitarnya.
Menurut penjelasan Sekretaris BPBD Pacitan Ratna Budiono, bencana banjir bandang tan tanah longsor di Pacitan merupakan dampak langsung badai Siklon Tropis yang melanda kawasan pesisir selatan Jawa-Bali sehingga menyebabkan hujan dengan intensitas tinggi sejak Senin (27/11). (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017