Pasuruan (Antara Jatim) - Pengasuh Pondok Pesantren Al Amin Kediri, KH Anwar Iskandar menegaskan bahwa Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dicalonkan oleh kiai untuk membawa amanah rakyat memimpin Jawa Timur menggantikan Gubernur Soekarwo.

"Artinya, Gus Ipul dicalonkan oleh kiai, bukan mencalonkan sendiri untuk maju," ujarnya di hadapan puluhan ribu jamaah haul ke-35 Al Maghfurlah KH Abdul Hamid di Kota Pasuruan, Selasa.

Menurut dia, ada beberapa alasan para kiai sepuh berharap Gus Ipul bisa menjadi Gubernur Jawa Timur, antara lain seorang santri yang diperintah kiai-kiai di Jatim.

Selain itu, keputusan mendukung Gus Ipul diambil para kiai sepuh dari beragam penjuru provinsi ini karena dinilai sudah berpengalaman di pemerintahan, apalagi Gus Ipul adalah cucu pendiri NU KH Bisri Syansuri.

"Para kiai dan keluarga besar NU berharap seluruh kekuatan Nahdliyyin tetap bersatu. Sekarang inilah waktunya NU memiliki gubernur sesuai hasil musyawarah para kiai," ucapnya.

Tak hanya itu, para kiai sepuh juga bersepakat meminta para kader-kader Nahdlatul ulama yang ada di pemerintahan bisa berbagi peran.

"Yang sudah jadi menteri ya lanjutkan jabatannya, jangan malah mengejar sesuatu yang belum pasti, nanti malah NU yang rugi karena kehilangan jabatan menteri," katanya.

KH Anwar lantas mencontohkan bagaimana Ketua PKB Jawa Timur Abdul Halim Iskandar (Gus Halim) yang patuh dan tadzim ketika diperintah kiai untuk berbagi peran.

Gus Halim yang awalnya berniat mencalonkan sebagai gubernur dan telah memasang beragam baliho dan spanduk di penjuru daerah urung mencalonkan diri dan akhirnya mendukung Gus Ipul.

Hal sama juga diungkapkan KH Idris Hamid selaku tuan rumah acara, yang pada kesempatan itu meminta seluruh jamaah NU selalu mendoakan Gus Ipul.

"Ini perintah kiai agar NU berkibar. Jadi doakan Gus Ipul, kalau ada fotonya mohon bisa dibacakan Al-Fatihah," katanya.

Gus Ipul yang turut hadir pada kesempatan tersebut mengungkapkan pertemuan bersama ribuan jamaah seperti yang terjadi di Pesantren Salafiyah Pasuruan ini mengingatkan 10 tahun lalu ketika dirinya diperintahkan para kiai untuk maju bersama Soekarwo.

"Ketika saya dan Pakde Karwo maju ada dua pesan para Kiai. Pertama jika ingin dapat pertolongan Allah maka carilah lewat kebijakan, yakni menutup seluruh lokalisasi dan kedua memperkuat pendidikan agama melalui madrasah diniyah," katanya. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017