Surabaya (Antara Jatim) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) menyosasialisasikan bahaya pernikaham dini, sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas penduduk.

Kasubdit Bidang Ketahanan Remaja BKKN, Sugiyanto di Surabaya, Selasa mengatakan, pernikahan dini dan ibu hamil yang masih berusia terlalu dini akan menimbulkan banyak sekali resiko kesehatan, mulai dari kekurangan gizi hingga melahirkan anak yang memiliki kelainan.

"Selain masalah psikologis, pernikahan dini dan ibu hamil yang berusia sangat muda sangat rawan terhadap kemungkinan gangguan kesehatan dan kelahiran bayi yang bermasalah," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, BKKBN bersama Anggota Komisi IX DPR RI, Nihayatul Wafiroh atau yang akrab disapa Ndok Nik menggelar Sosialisasi Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) 2017 di Kabupaten Banyuwangi.

Sementara itu, Ndok Nik mengatakan,  Keluarga Berencana bukan hanya tentang menekan angka kelahiran saja, namun lebih dari itu, program KB juga harus menjawab persoalan bagaimana memberikan kualitas hidup yang baik kepada generasi mendatang.

"Generasi yang lahir hari ini haruslah menjadi generasi yang lebih baik dari generasi sebelumnya. Generasi yang lebih unggul dalam kesehatan, pendidikan maupun kesempatan pengembangan diri," katanya.

Untuk mewujudkan generasi yang unggul dan berkualitas, kata dia, harus dimulai dari pernikahan yang berkualitas dan ideal.

"Salah satu problem mendasar kita adalah masalah pernikahan dini, sudah saatnya kita meninggalkan tradisi pernikahan dini yang terbukti menjadi masalah dalam mempersiapkan keluarga yang ideal dan berkualitas," kata dia.

Politisi PKB itu berharap, masyarakat yang mengikuti sosialisasi dapat menularkan pengetahuannya tentang pentingnya keluarga berencana pada masyarakat luas.

Kepala Organisasi Perangkat Daerah Keluarga Berencana (OPDKB) Banyuwangi Muhammad Pua Jiwa juga mengatakan pentingnya mempersiapkan iman serta ilmu pengetahuan bagi generasi yang akan datang.

"Sebagai bekal membangun generasi dan anak-anak yang lebih berkualitas untuk Indonesia, kita perlu mempersiapkan sejak dini bekal iman dan ilmu pengetahuan kepada anak-anak kita," kata dia.(*)


.

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017