Jember (Antara Jatim) - Berbagai lembaga dibawah naungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melakukan pertemuan untuk bersinergi bersama petani guna menuju swasembada gula yang memiliki daya saing di Indonesia.

"Kami sudah menggelar pertemuan silaturahmi di tengah ladang tebu Kebun Mumbul Kabupaten Jember pada Kamis (9/11) yang dihadiri para Direktur Utama dan Direksi PTPN X/XI/XII dan perwakilan PT Pupuk Indonesia, serta Perwakilan Himpunan Bank Negara, Bank Jatim, serta perwakilan Ketua dan Pengurus APTRI/KPTRI PTPN X/XI/XII dan RNI," kata Ketua Umum Dewan Pembina DPP Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) HM Arum Sabil di Jember, Jumat.

Dalam pertemuan tersebut, lanjut dia, membahas masalah persoalan pupuk dan modal usaha petani tebu yang tidak tepat waktu dan jumlahnya, sehingga berdampak pada penurunan produktivitas tanaman tebu secara drastis. 

"Bagi sebagian petani, pupuk bersubsidi dan kredit program seperti kredit usaha rakyat (KUR) petani justru malah menyandera dan mempersulit petani dalam mengembangkan usaha pertanian tebunya karena hanya petani yang memiliki luas lahan 2 hektare yang mendapat program tersebut," tuturnya.

Di samping itu, lanjut dia, juga ada bayang-bayang kriminalisasi dalam penggunaan kredit program pemerintah dan pupuk bersubsudi, apabila tidak sesuai dengan aturan yang berlaku.

"Pertemuan silaturahmi itu sepakat bersama dalam rangka membangkitkan kembali peningkatan produktivitas tanaman tebu dengan membangun kesepakatan-kesepakatan," ucap Arum yang juga kordinator Pusat Tampung Aspirasi Masyarakat Indonesia (Pustari) itu.

Ia juga mengusulkan kepada pemerintah, agar dalam menghitung harga pembelian pemerintah (HPP) gula petani tidak memasukkan komponen biaya subsidi, sehingga riil biaya produksi nonsubsidi.

Sesuai dengan arahan Menteri BUMN, lanjutnya, perwakilan Himpunan Bank Negara dan Perwakilan Bank Jatim sepakat menyalurkan kredit komersial tanpa ada batasan kepemilikan lahan dan tanpa jaminan dengan avalis perusahaan pabrik gula yang bermitra dengan petani yang bersangkutan.

"Perwakilan Pupuk Indonesia yang diwakili Petrokimia Gresik juga menyepakati dibentuk secara khusus distributor pupuk nonsubsidi melalui koperasi petani tebu yang bermitra dengan perusahan pabrik gula dengan zona wilayah yang sudah ditentukan," ujarnya menambahkan.

Sementara Direktur Utama PTPN X Dwi Satrio Annurogo, Direktur Utama PTPN XI Mochamad Cholidi, dan Direktur PTPN XII Berlino Mahendra Santosa juga mendukung upaya sinergi sejumlah pihak untuk peningkatan produktivitas tanaman tebu guna mewujudkan swasembada gula berdaya saing tinggi di Indonesia.(*)

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Akhmad Munir


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017