Setiap kemajuan zaman selalu membawa dampak negatif dan positif bagi pelaku zaman, tentunya dua pilihan dampak itu tergantung dari pilihan kita masing-masing.

Termasuk kemajuan teknologi di abad 20 ini, beberapa korban sudah terlihat bagi siapa pun yang tidak mampu bersaing atau bahkan mengacuhkan.

Operator transportasi taxi blue bird yang harus kalah dengan transportasi daring, serta sepinya pasar dan kaki lima karena harus bersaing dengan pasar daring. 

Menteri Sosial, Khofifah memberikan tips untuk menghadapi kemajuan zaman tersebut agar terus bisa bersaing dan tidak kalah dengan kemajuan zaman.

"Ada dua sikap yang bisa dipilih, pertama siap berkompetisi di dunia yang semakin tanpa batas (borderless) dengan melakukan sesuatu yang 'out of the box' serta maksimalkan seluruh ide kreatif dan penuh inovasi," katanya.

Yang kedua, kata dia, hidup dengan apa adanya dan merasa sudah cukup serta tidak tergerak untuk merespon dan tidak tergerak untuk  berkompetisi. 

"Sekali lagi respon terhadap perubahan informasi dan teknologi ini penting segera dikaji, ditelaah dan segera mengambil keputusan. Kami di Kementerian Sosial melakukannya," katanya.

Tips tersebut, pernah disampaikan Khofifah saat dirinya berbicara dihadapan wisudawan dan wisudawati sarjana dan pascasarjana  IAI Al Khoziny di Surabaya beberapa waktu lalu. 

"Anak-anak muda yang baru diwisuda harus siap menghadapinya agar tidak tertinggal. Ibaratnya orang berlari, harus tambah kecepatan untuk merespon perubahan. Semula lari secara alami dengan kaki, dipercepat dengan sepatu roda, dan dipercepat lari secara teknologi informasi dan komunikasi terutama gawai," katanya.

Oleh karena itu, Khofifah meminta agar para anak muda khususnya anak muda untuk segera beradaptasi dengan berbagai perubahan, dan menentukan pilihan dan sikap. (*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017