Sampang (Antara Jatim) - Bupati Sampang, Jawa Timur Fadhilah Budiono menyatakan, areal tanaman bawang merah di wilayah itu perlu diperluas, agar kebutuhan konsumsi bawang di masyarakat terpenuhi, sehingga pemerintah tidak perlu melakukan impor bawang merah.
"Tanaman bawang ini sebenarnya merupakan salah satu jenis tanaman unggulan, dan oleh karenanya, kedepan kami ingin tanaman jenis ini ditingkatkan," katanya, saat acara panen raya bawang merah di Desa Moktesareh, Kecamatan Kedungdung, Sampang, Sabtu.
Bupati hadir langsung langsung dalam acara, bersama Kepala Dinas Pertanian Hary Soeyanto, sejumlah pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD), dan aktivis Himpunan Kerukunan Tani (HKTI) Kabupaten Sampang.
Sekretaris HKTI Sampang Alan Kaisan menyatakan, bawang merah di Sampang memiliki kualitas bagus, sehingga memang perlu terus dikembangkan.
Selama ini, sambung dia, sentra bawang merah di Sampang masih terbatas di dua kecamatan dan belum menyebar di kecamatan lain.
"Kedua kecamatan yang menjadi sentra pertanian bawang merah itu adalah Kecamatan Karang Penang dan Kecamatan Sokobanah," ujarnya, menjelaskan.
Hasil pertanian sebagian dijual ke pasar dan sebagian lagi untuk bibit. Dengan demikian, diharapkan harga komoditas unggulan tersebut sesuai harapan petani.
"Kecamatan Kedungdung ini tergolong baru, dan kami ingin nantinya juga akan menjadi sentral bawang merah terutama bibit, sehingga nantinya bisa mendongkrak laju perekonomian masyarakat," tuturnya.
Menurut data Dinas Pertanian Pemkab Sampang, tanaman bawang merah merupakan salah satu produksi holtikultura yang menonjol.
Luas lahan untuk bawang merah di Sampang 3.465 hektare, dengan jumlah produksi per tahun sebesar 16.253 ton. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017