Malang (Antara Jatim) - Islamic Center Kota Malang yang pembangunannya digadang-gadang dimulai 2018 berkonsep "green design", yakni pada saat pengunjung masuk ruangan langsung disambut beragam ornamen yang menyejukkan dengan berbagai tumbuhan.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Malang Hadi Santoso, Jumat mengemukakan karena konsepnya green design dan ramah lingkungan, ruang terbuka hijau lebih luas ketimbangan kawasan terbangun dengan perbandingan 60:40.

"Green design tersebut masih akan didiskusikan kembali lebih detail dengan harapan draft rancangan akhir ini bisa segera dibahas dengan tuntas agar pada 2018, pembangunan gedung Islamic Center di Arjowinangun, Kedungkandang ini bisa dimulai," kata Hadi Santoso di malang, Jawa Timur.       

Selain berkonsep green design, Islamic Center itu annti juga dibagi menjadi empat zona, yakni masjid, bangunan pendidikan, plaza ruang terbuka hijau (RTH), dan hall usaha kecil menengah (UKM).

Setiap zona, lanjutnya, pasti ada anggaran yang ahrus dikluarkan. Namun, untuk tahun 2018, zona prioritas yang akan dikerjakan terlebih dulu, apakah masjid, ruang pendidikan atau zona lainnya. "Untuk prioritas pembangunan zona, kami menunggu kajian terlebih dulu," ujarnya.

Ketua Komisi C DPRD Kota Malang Bambang Sumarto mengatakan pihaknya akan segera menindaklanjuti dan membahas tahapan pertama pembangunan, terkait prioritas yang didahulukan, sebab setiap pembangunan harus ada manfaat dan imbas positif yang jelas bagi masyarakat.

"Selain prioritas pembangunan na pertama, yang harus dipikirkan adalah penambahan level tanah agar kontur tanah lebih tinggi sebagai antisipasi banjir," tuturnya.

Sementara itu berdasarkan paparan finalisasi rencana proyek Islamic Center  yang disampaikan perwakilan PT Kota Matra Graha (konsultan perencana pembangunan), Syahirwan, Islamic Center yang mulai dibangun 2018 itu dirancang memiliki menara tertinggi di Kota Malang, yakni mencapai 77 meter atau tujuh lantai.

Sebelumnya, Islamic Center direncanakan hanya memiliki dua menara, masing-masing setinggi 44 meter. Menara minaret ditinggikan dan dibuat satu menara untuk mempertahankan keseimbangan tampak bangunan.

Atap masjid ini berbentuk kubah, yang berukuran paling besar dibandingkan dua kubah lain di area gedung serba guna dan asrama. Plafon masjid dapat dijadikan kebutuhan maintenance, untuk membersihkan dan merawat kubah.

Alokasi anggaran untuk membangun berbagai sarana di areaIslamic Center tersebut Rp44 miliar dari APBD Kota Malang. Sedangkan total anggaran pembangunannya Rp450 miliar dengan lama pengerjaan selama tiga tahun.

Pembangunan dilakukan bertahap. Pada tahap pertama diselesaikan tiga perempatnya, selanjutnya tahap kedua menyelesaikan tahap pertama. Di tahap ketiga baru memulai menyelesaikan secara keseluruhan dan aula sudah bisa difungsikan maksimal.

Tahap keempat adalah pembangunan fasilitas parkir dan asrama dibangun strukturnya. Sementara tahap kelima adalah finishing asrama dengan anggaran sebesar Rp44 miliar. Tahap keenam adalah penyelesaian fasilitas pendukung dan tahap ketujuh penyempurnaan fasilitas pendukung dan fasilitas secara keseluruhan.(*)

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Akhmad Munir


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017