Bojonegoro (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa Timur, menyebutkan sejumlah peserta dari 7.660 peserta tidak hadir untuk mengikuti tes ujian tertulis pengisian perangkat desa yang dilaksanakan serentak di 28 kecamatan Kamis.
"Jumlah pastinya kami belum tahu, tetapi jumlahnya tidak banyak rata-rata hanya sekitar tiga peserta setiap kecamatan," kata Kepala Badan Pembedayaan Masyarakat Desa (BPMD) Pemkab Bojonegoro Djumari.
Ditemui di SM Terpadu di Desa Kalianyar, Kecamatan Kapas, menjelaskan peserta yang tidak hadir mengikuti tes ujian tertulis tidak bisa mengulang, karena tidak ada ujian susulan.
"Penilaian jawaban peserta ujian perangkat desa ini dengan sistem rangking. Peserta yang nilainya tertinggi yang diterima menjadi perangkat desa," kata Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemkab Bojonegoro Joko Susilo menambahkan.
Menjawab pertanyaan, baik Joko Susilo maupun Djumari menyatakan pelaksanaan ujian tertulis pengisian perangkat desa di 28 kecamatan berjalan lancar.
"Saya jamin soal tidak ada yang bocor," kata Waka Polres Bojonegoro Kompol Dodon Priyambodo menegaskan.
Ia menjelaskan pengambilan soal dan kunci jawaban ujian pengisian perangkat desa di mapolres dilakukan jajaran masing-masing muspika dengan pengawalan polisi dan pihak Universitas Negeri Semarang (Unnes) yang membuat soal ujian pengisian perangkat desa.
Begitu pula setelah ujian selesai jawaban peserta di masing-masing kecamatan juga soal dibawa ke SMT di Desa Kalianyar, Kecamatan Kapas, juga dengan pengawalan petugas untuk selanjutnya dinilai Tim Unnes.
"Ada empat petugas kepolisian resor (polres) dengan kapolseknya mengawal pengambilan soal juga pengambilan kunci jawaban untuk dibawa ke SMT," kata dia menegaskan.
Tim Unnes melakukan penilaian hasil jawaban peserta tes ujian perangkat desa di 28 kecamatan dengan sistem "scanner" yang kemudian bisa dilihat hasilnya dilayar monitor.
"Hasil penilaian kemudian dikirimkan ke kecamatan untuk diteruskan di desa. Pihak desa kemudian mengumumkan hasil nilai peserta yang diterima dalam pengisian jabatan perangkat desa," kata Joko Susilo menjelaskan.
Tes pengisian untuk memperebutkan 1.152 lowongan perangkat desa diikuti 7.660 peserta di hampir seluruh desa di 28 kecamatan.
Lowongan perangkat desa itu, rinciannya sekretaris desa 192 lowongan, kaur perencanaan 304 lowongan, kaur TU dan Umum 86 lowongan, kasi pemerintahan 94 lowongan, kasi kesejahteraan 76 lowongan, kasi pelayanan 88 lowongan dan kepala dusun 176 lowongan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017
"Jumlah pastinya kami belum tahu, tetapi jumlahnya tidak banyak rata-rata hanya sekitar tiga peserta setiap kecamatan," kata Kepala Badan Pembedayaan Masyarakat Desa (BPMD) Pemkab Bojonegoro Djumari.
Ditemui di SM Terpadu di Desa Kalianyar, Kecamatan Kapas, menjelaskan peserta yang tidak hadir mengikuti tes ujian tertulis tidak bisa mengulang, karena tidak ada ujian susulan.
"Penilaian jawaban peserta ujian perangkat desa ini dengan sistem rangking. Peserta yang nilainya tertinggi yang diterima menjadi perangkat desa," kata Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemkab Bojonegoro Joko Susilo menambahkan.
Menjawab pertanyaan, baik Joko Susilo maupun Djumari menyatakan pelaksanaan ujian tertulis pengisian perangkat desa di 28 kecamatan berjalan lancar.
"Saya jamin soal tidak ada yang bocor," kata Waka Polres Bojonegoro Kompol Dodon Priyambodo menegaskan.
Ia menjelaskan pengambilan soal dan kunci jawaban ujian pengisian perangkat desa di mapolres dilakukan jajaran masing-masing muspika dengan pengawalan polisi dan pihak Universitas Negeri Semarang (Unnes) yang membuat soal ujian pengisian perangkat desa.
Begitu pula setelah ujian selesai jawaban peserta di masing-masing kecamatan juga soal dibawa ke SMT di Desa Kalianyar, Kecamatan Kapas, juga dengan pengawalan petugas untuk selanjutnya dinilai Tim Unnes.
"Ada empat petugas kepolisian resor (polres) dengan kapolseknya mengawal pengambilan soal juga pengambilan kunci jawaban untuk dibawa ke SMT," kata dia menegaskan.
Tim Unnes melakukan penilaian hasil jawaban peserta tes ujian perangkat desa di 28 kecamatan dengan sistem "scanner" yang kemudian bisa dilihat hasilnya dilayar monitor.
"Hasil penilaian kemudian dikirimkan ke kecamatan untuk diteruskan di desa. Pihak desa kemudian mengumumkan hasil nilai peserta yang diterima dalam pengisian jabatan perangkat desa," kata Joko Susilo menjelaskan.
Tes pengisian untuk memperebutkan 1.152 lowongan perangkat desa diikuti 7.660 peserta di hampir seluruh desa di 28 kecamatan.
Lowongan perangkat desa itu, rinciannya sekretaris desa 192 lowongan, kaur perencanaan 304 lowongan, kaur TU dan Umum 86 lowongan, kasi pemerintahan 94 lowongan, kasi kesejahteraan 76 lowongan, kasi pelayanan 88 lowongan dan kepala dusun 176 lowongan. (*)
Video Oleh Slamet Agus Sudarmojo
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017