Surabaya (Antara Jatim) - General Manager BebasBayar, atau perusahaan aplikasi perdagangan elektronik, Bagus Cahyono mendorong masyarakat untuk mendukung gerakkan transaksi nontunai, sesuai program pemerintah dalam Gerakan Nasional NonTunai (GNNT).

"Selain hemat biaya, penggunaan transaksi nontunai dapat lebih mengefisienkan waktu dan ekonomi kita memang dituntut harus cepat pertumbuhannya," kata Bagus dalam keterangan persnya di Surabaya, Rabu.

Sebagai salah satu pelaku e-commerce di Indonesia, Bagus mengaku BebasBayar juga siap mengikuti aturan perizinan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

"Kami setuju, para pelaku e-commerce yang saat ini masih dalam proses perizinan tidak boleh menyelenggarakan layanan isi ulang uang elektronik miliknya," katanya.

Oleh karena itu, pihaknya juga terus mendorong agar layanan pembayaran yang sama, yakni milik Yusuf Mansyur yang sedang mengajukan perizinan kepada Bank Indonesia (BI) selaku otoritas sistem pembayaran bisa segera diselesaikan. 

"Kami doakan, aplikasi sobat kami Yusuf Mansur untuk segera mendapatkan izin dari Bank Indonesia, agar bisa sama-sama bersaing di Tanah Air," katanya.

Ia mengatakan, aplikasi PayTren dan BebasBayar sama-sama merupakan aplikasi karya anak bangsa dan tanpa ada campur tangan asing didalamnya, dan tujuannya adalah sama yakni memasyarakatkan produk layanan unggulan dalam negeri. 

"Seperti halnya BebasBayar yang dalam waktu dekat ini akan melebarkan sayapnya ke beberapa toko kelontong/warung/tempat usaha di seluruh wilayah Indonesia melalui Agen BebasBayar.  Sehingga, beli gula pasir, beli minyak goreng, beli beras ataupun bayar laundry tanpa perlu uang cash," katanya.(*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017