Surabaya (Antara Jatim) - Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPBD) Kementerian Koperasi dan UKM meminta kepada pelaku usaha terutama di sektor riil untuk memanfaatkan pinjaman lunak dengan bunga 4,5 persen.

Direktur Utama LPDB Kementerian KUKM, Braman Setyo, Sabtu mengatakan, saat ini masih belum banyak pelaku usaha yang memanfaatkan pinjaman ini.

"Pada tahun 2017 ini kami menyiapkan dana sebanyak Rp1,5 triliun untuk digunakan sebagai pinjaman dana bergulir tersebut," ujarnya di sela kegiatan diskusi bertajuk "Membangun Kemitraan LPDB dengan Koperasi dan UKM" di Surabaya

Ia mengatakan, untuk Jawa Timur sendiri setiap tahunnya bisa menyerap sekitar Rp1,8 triliun atau masih di bawah Jawa Tengah yang mencapai sekitar Rp2,2 triliun.

"Oleh karena itu, kami terus meminta kepada pelaku usaha untuk memanfaatkan dana pinjaman ini supaya bisa dimanfaatkan secara maksimal," ujarnya.

Ia mengatakan, salah satu upaya yang bisa digunakan untuk meningkatkan pinjaman tersebut dengan memberikan kemudahan.

"Selain secara konvensional, pengajuan pinjaman tersebut bisa digunakan dalam jaringan karena pelaku usaha UMKM juga harus paham teknologi," ujarnya.

Ia mengatakan, pihaknya akan terus memaksimalkan dinas koperasi dan UKM yang ada di masing-masing daerah baik itu di provinsi maupun di kabupaten untuk membantu penyerapan dana bergulir ini.

"Karena pada tahun 2018 transformasi situasi era global semua pembiayaan perbankan ikuti, sekarang kami mebangun vendor finansial terkait dengan teknologi LPDB tersebut," katanya.

Ia mengatakan, untuk pengembangan usaha baru, pihaknya juga sudah menyiagakan dana pinjaman senilai Rp100 miliar.

"Dengan demikian para 'Startup' pelaku pemula manfaatkan dana bergulir ini. Karena pinjaman ini menggunakan dana bergulir, maka harus kembali," katanya.

Sementara itu, pelaku usaha asal Surabaya Kuncarsono Prasetyo mengaku masih baru dan awam dengan adanya LPDB ini.

"Terus terang kami masih awam dengan adanya LPDB ini. Mungkin, selama ini yang memanfaatkan dana tersebut hanya kelompok tertentu saja, padahal pelaku usaha, khususnya di Surabaya ini jumlahnya sangat banyak," ujarnya.(*)

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017