Tuban (Antara Jatim) - Bupati Tuban Fathul Huda mengatakan keberadaan industri di daerahnya bisa membawa manfaat bagi pembangunan ekonomi, tetapi juga merupakan ancaman bencana yang bisa  menimbulkan risiko bagi kehidupan.

"Kegagalan teknologi dan dampak industri merupakan salah satu jenis ancaman bencana yang diakibatkan oleh faktor non-alam," kata dia ketika acara deklarasi desa tangguh bencana di Desa Rahayu, Kecamatan Soko, Tuban, Jawa Timur, Jumat.

Oleh karena itu, menurut dia, potensi ancaman bencana akibat kegagalan tekhnologi industri belum tentu menjadi bencana apabila kerentanan disekitar lokasi data diminimalisir.

Salah satunya, lanjut dia, dengan meningkatkan pemahaman masyarakat sekitar agar mengetahui langkah yang harus dilakukan apabila terjadi kondisi darurat.

"Saat ini salah satu perusahaan yang sadar akan adanya potensi bencana tersebut adalah joint Operating Body Pertamina Petrochina East Java (JOB P-PEJ)," kata dia menjelaskan.

JOB P-PEJ yang mengelola lapangan minyak Blok Tuban itu menggelar simulasi penanggulangan bencana kegagalan tekhnologi industri bagi warga di Desa Rahayu Kecamatan Soko dan Desa Bulurejo Kecamatan Rengel yang sekaligus dideklarasikan juga sebagai desa tangguh bencana.

Terkait hal itu, Fathul Huda mengapresiasi kegiatan yang dilakukan karena menjadi tahapan sebagai upaya pengurangan risiko bencana.

 "Hal ini semata-mata untuk melindungi semua warga masyarakat sehingga dapat terhindar dari kejadian bencana terutama karena kegagal tekhnologi industri," ucapnya menegaskan.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban Joko Ludiono, menjelaskan dibentukanya deta tanggung bencana agar masyarakatmemiliki kemampuan mandiri untuk beradaptasi dan menghadapi potensi ancaman bencana.

"Serta memulihkan diri dengan segera dari dampak bencana yang merugikan," ucapnya.

Data di BPBD setempat menyebutkan pada 2014 di daerah setempat  tercatat 114 desa memiliki kerawanan tinggi bencana, 71 Desa dengan tingkat risiko sedang dan 113 dengan tingkat risiko rendah.

"Terbentuknya desa tangguh bencana tidak hanya menjadi tuntutan tetapi sudah merupakan kebutuhan," katanya menegaskan.

Pada kesempatan itu Fathul Huda menyerahkan alat pemadam kebakaran ringan (Apar) kepada Kepala Desa Rahayu, Kecamatan Soko, dan Desa Bulurejo, Kecamatan Rengel. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017