Banyuwangi (Antara Jatimm) - Bandara Blimbingsari segera berganti nama menjadi Bandara Banyuwangi yang diharapkan akan lebih mudah dikenal oleh masyarakat luas. Pergantian nama bandara yang memiliki terminal berkonsep hijau pertama di Indonesia ini sudah disetujui oleh Kementerian Perhubungan melalui surat Keputusan Menteri Perhubungan Nomer KP 830 tahun 2017. 

"Sudah disetujui pergantian nama bandara ini," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di Banyuwangi, Jumat. 

Pengusulan pergantian nama ini, kata Anas, untuk lebih mengenalkan lagi Banyuwangi. Menurut dia, pergantian nama bandara ini akan efektif untuk mempromosikan daerah. "Nama Banyuwangi lebih banyak dikenal dibandingkan Blimbingsari. Ini untuk kepentingan marketing, baik terkait pariwisata, ekonomi, maupun aspek sosial-budaya," kata Anas.

Nama Blimbingsari adalah nama salah satu kecamatan di Banyuwangi, lokasi keberadaan bandara tersebut. 

Menurut Anas, nama Banyuwangi sendiri juga menyimpan banyak cerita. "Banyuwangi sendiri kan namanya juga sudah mengandung legenda. Jadi banyak yang bisa digali dari nama Banyuwangi itu sendiri," kata dia.

Bandara Banyuwangi mulai beroperasi 2010. Sejak 2014, pemerintah daerah mengembangkan terminal baru berkonsep hijau pertama di Indonesia dengan dana APBD Banyuwangi dan Pemprov Jatim.

Rute ke Banyuwangi sendiri dilayani sebanyak enam kali sehari, yaitu tiga dari Surabaya oleh Garuda Indonesia dan Wings Air. Ada pula rute Jakarta-Banyuwangi oleh Nam Air sebanyak dua kali dan baru saja ditambah satu kali oleh Garuda Indonesia.

Jumlah penumpang di bandara tersebut terus melonjak. Pada 2011, jumlah penumpang baru 7.826 orang per tahun, lalu melonjak hingga 1.339 persen menjadi 112.661 orang pada 2016, dan tahun ini diyakini tembus 150.000 orang.(*)

Pewarta: Masuki M. Astro

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017