Surabaya (Antara Jatim) - Lomba dai dan daiyah yang diselenggarakan Kepolisian Daerah Jawa Timur di Surabaya, Selasa memecahkan rekor MURI (Museum Rekor Dunia Indonesia) dengan diikuti 3.000 pondok pesantren (ponpes) yang ada di wilayah itu.

Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin usai pembukaan lomba dai dan daiyah di Surabaya, Selasa mengatakan pemecahan rekor MURI tersebut tidak disangka sebelumnya karena bukan menjadi tujuan utama acara itu.

"Jadi kami hanya melakukan lomba dai yang melibatkan 3.000 ponpes. Eh kok ternyata ada dari MURI dan kita dapat penghargaan. Kita bisa ajak banyak ponpes, karena Jatim kam memang gudangnya pesantren," ujarnya.

Lomba dai ini, kata Machfud, menjadi upaya dari Polda Jatim untuk membantu dakwah melalui pesantren dari generasi muda. Selain itu, lomba ini merupakan sebuah pesan dari Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk merangkul pesantren agar ikut serta berperan dalam keamanan, ketertiban masyarakat (kamtibmas), terorisme, dan narkoba.

"Dengan berceramah ikut menyebarkan hal baik pada masyarakat. Ini sebagai upaya preventif sebelum terjadi kejahatan. Kalau bisa tidak perlu ada yang melakukan kejahatan. Kita sebenarnya juga tidak mau menangkap orang," tuturnya.

Selain itu, upaya preventif melalui dakwah para dai dan daiyah ini diharapkannya bisa mengurangi bahaya narkoba di generasi muda. "Jangan coba pil koplo dan narkoba. Seperti kemarin kasus Pil PCC obat berbahaya. Ini bisa dihindari lewat ceramah dari generasi muda kita ini," tuturnya.

Sementara itu, Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf mengapresiasi upaya Polda Jatim dalam menggelar lomba dai. Dirinya berharap peserta lomba dan para pemenangnya bisa menjadi mubaligh dan mubalighah dari generasi milenial atau generasi digital.

"Mereka memang harus diberikan panggung untuk bisa tampil dan Polda Jatim luar biasa bisa menggelar dengan mengajak 3.000 Ponpes," kata Gus Ipul.

Wagub menganggap pada zaman saat ini telah diwarnai dengan teknologi sehingga banyak mengubah pandangan dan kebiasaan masyarakat. Lomba melibatkan ribuan ponpes itu, lanjut Gus Ipul merupakan yang terbesar dalam sejarah Jatim.

"Semoga semua ikut menyeru di jalan Allah. Mencintai Rasulullah dan kampanye mencintai bangsa dan tanah air. Mencintai Indonesia bisa dilakukan dengan macam-macam cara, seperti menanggulangi terorisme dan narkoba," tuturnya. (*)
Video Oleh Willy Irawan 

Pewarta: willy irawan

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017