Bojonegoro (Antara Jatim) - Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, meminta tambahan darah sekitar 400 kantong ke PMI Gresik karena stok darah kosong sedangkan permintaan darah meningkat tajam selama Oktober.
"PMI terpaksa meminta tambahan darah ke PMI Gresik sebanyak 400 kantong pada 9 Oktober," kata Humas PMI Bojonegoro Ali Syafa'at, di Bojonegoro, Jumat.
Menurut dia, stok darah di PMI setempat masih ada, tetapi jumlahnya terbatas sehingga adanya tambahan darah dari PMI Gresik sebanyak 400 kantong itu bisa mengatasi permintaan darah dari sejumlah rumah sakit (RS) di daerahnya.
Meskipun sudah ada tambahan darah, lanjut dia, stok darah pada 10 Oktober juga tidak telalu banyak hanya tersisa sekitar 314 kantong dengan rincian A 65 kantong, B 124 kantong, O 111 kantong dan AB 14 kantong.
Oleh karena itu, pihaknya dalam dua hari ini harus berkeliling ke sejumlah lembaga untuk melaksanakan donor darah dengan hasil memperoleh 200 kantong darah.
Meskipun demikian, katanya, stok darah yang tersedia juga tidak terlalu banyak dengan jumlah 497 kantong, dengan rincian A 116 kantong, B 180 kantong, dan ) 152 kantong per 13 Oktober.
"Stok darah yang tersedia itu hanya cukup tidak lebih sepekan. Ya termasuk kritis sehingga kemungkinan akan meminta tambahan darah dari daerah lain," ujarnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan ada kecenderung permintaan darah dari sejumlah RS baik milik pemerintah kabupaten (pemkab) maupun RS swasta meningkat dengan jumlah lebih dari 2.000 kantong darah per bulan.
Padahal perolehan darah dari pendonor tetap juga donor keliling paling tinggi hanya bisa memperoleh sekitar 1.500 kantong per bulan.
"Kami berusaha untuk meningkatkan perolehan darah dari pendonor tetap juga donor keliling. Salah satu usahanya akan menambah tenaga yang melayani pendonor," ucapnya.
Ia menyebutkan sekarang ini sudah ada 24 personel tenaga yang melayani pendonor sehingga nantinya dengan adanya tambahan tujuh tenaga yang melayani pendonor, maka perolehan darah bisa lebih meningkat.
"Harapan kami adanya tambahan tujuh tenaga yang menangani pendonor maka perolehan darah bisa meningkat sehingga kebutuhan darah tidak harus meminta pasokan darah dari daerah lain," ucapnya menambahkan.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017
"PMI terpaksa meminta tambahan darah ke PMI Gresik sebanyak 400 kantong pada 9 Oktober," kata Humas PMI Bojonegoro Ali Syafa'at, di Bojonegoro, Jumat.
Menurut dia, stok darah di PMI setempat masih ada, tetapi jumlahnya terbatas sehingga adanya tambahan darah dari PMI Gresik sebanyak 400 kantong itu bisa mengatasi permintaan darah dari sejumlah rumah sakit (RS) di daerahnya.
Meskipun sudah ada tambahan darah, lanjut dia, stok darah pada 10 Oktober juga tidak telalu banyak hanya tersisa sekitar 314 kantong dengan rincian A 65 kantong, B 124 kantong, O 111 kantong dan AB 14 kantong.
Oleh karena itu, pihaknya dalam dua hari ini harus berkeliling ke sejumlah lembaga untuk melaksanakan donor darah dengan hasil memperoleh 200 kantong darah.
Meskipun demikian, katanya, stok darah yang tersedia juga tidak terlalu banyak dengan jumlah 497 kantong, dengan rincian A 116 kantong, B 180 kantong, dan ) 152 kantong per 13 Oktober.
"Stok darah yang tersedia itu hanya cukup tidak lebih sepekan. Ya termasuk kritis sehingga kemungkinan akan meminta tambahan darah dari daerah lain," ujarnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan ada kecenderung permintaan darah dari sejumlah RS baik milik pemerintah kabupaten (pemkab) maupun RS swasta meningkat dengan jumlah lebih dari 2.000 kantong darah per bulan.
Padahal perolehan darah dari pendonor tetap juga donor keliling paling tinggi hanya bisa memperoleh sekitar 1.500 kantong per bulan.
"Kami berusaha untuk meningkatkan perolehan darah dari pendonor tetap juga donor keliling. Salah satu usahanya akan menambah tenaga yang melayani pendonor," ucapnya.
Ia menyebutkan sekarang ini sudah ada 24 personel tenaga yang melayani pendonor sehingga nantinya dengan adanya tambahan tujuh tenaga yang melayani pendonor, maka perolehan darah bisa lebih meningkat.
"Harapan kami adanya tambahan tujuh tenaga yang menangani pendonor maka perolehan darah bisa meningkat sehingga kebutuhan darah tidak harus meminta pasokan darah dari daerah lain," ucapnya menambahkan.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017