Surabaya (Antara Jatim) - Organisasi kemasyarakatan Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) terus mendukung adanya percepatan perekonomian untuk pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) supaya mereka bisa bersaing dengan pelaku usaha modern.

Ketua DPP LDII Bidang Organisasi, Prasetyo Sunaryo, Senin mengatakan, saat ini sebanyak 90 persen pelaku usaha adalah dari sektor UMKM.

"Oleh karena itu, perlu adanya pelatihan dan juga penyemangat kepada pelaku UMKM ini mengingat saat ini kondisi perekonomian dunia sedang menurun," ujarnya di sela kegiatan Seminar UMKM dengan tema "Membangun Ekonomi Umat untuk Meningkatkan Kinerja Bangsa.

Ia mengemukakan, jangan sampai dengan adanya kesulitan ekonomi akan menjadikan pelaku usaha menjadi putus asa, padahal komoditas yang dijual bagus seperti bidang kuliner.

"Jadi kegiatan ini memberikan semangat bagaimana usaha kuliner yang domestik dikerjakan dengan manajemen global," ujarnya.

Ia mengatakan, jangan sampai kuliner khas nusantara seperti rujak cingur harus tergerus oleh pelaku usaha berjaringan untuk mempertahankan pelanggan.

"Yang paling susah saat ini adalah memberikan pelayanan terbaik serta mempertahankan pelanggan. Kalau dulu, rasa yang enak sudah cukup. Tetapi sekarang ini tidak bisa seperti itu," ujarnya.

Oleh karena itu, pihaknya sebagai organisasi kemasyarakatan hanya bisa menyelenggarakan kegiatan seperti ini supaya bisa membangun jaringan antar pelaku usaha.

Ia mengatakan, usaha kuliner merupakan salah satu bidang yang bisa dikembangkan, terutama dalam kondisi perekonomian seperti ini.

"Seperti di sektor pariwisata, kuliner bisa jadi pilihan untuk dikembangkan dan bisa bersaing dengan usaha berjaringan lainnya," ujarnya.

Menurutnya, pelaku usaha juga bisa menerapkan pola usaha modern seperti menggunakan fasilitas tekonologi gawai untuk menarik pelanggan.

"Dengan demikian produk yang dihasilkan oleh para pelaku usaha ini bisa dikenal oleh masyarakat luas, dan meningkatkan penghasilan mereka," ujarnya.

Sementara itu, KH. Mahfud Syaubari selaku nara sumber dalam kegiatan ini mengatakan, ada beberapa hal yang harus dipelajari dalam usaha.

"Di antaranya adalah daya atau kemampuan, data, dan juga dana. Kemudian yang terakhir adalah didorong dengan doa," ujarnya.(*)

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Akhmad Munir


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017