Malang (Antara Jatim) - Sedikitnya seribu mahasiswa baru (Maba) IKIP Budi Utomo ("IBU") mendapatkan wejangan dari Danrem 083/Baladhika Jaya Kolonel Inf Bangun Nawoko terkait berbagai hal, termasuk kenakalan remaja yang akhir-akhir ini marak di masyarakat.
"Tidak dapat dipungkiri kenakalan remaja sudah menjadi momok dan kekhawatiran tersendiri bagi para orang tua. Banyak faktor penyebab munculnya kenakalan di kalangan remaja, namun ada tiga faktor yang cukup dominan," kata Danrem 083/Baladhika Jaya Kolonel Inf Bangun Nawoko saat memberikan pembekalan wawasan kebangsaan bagi sekitar 1.000 mahasiswa baru IKIP Budi Utomo (IBU) Malang, Jawa Timur, Jumat.
Beberapa faktor penyebab kenakalan remaja tersebut menurut Danrem, di antaranya adalah kurangnya kepedulian orang tua, sehingga mereka mencari perhatian di luar rumah tanpa pengawasan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017
"Tidak dapat dipungkiri kenakalan remaja sudah menjadi momok dan kekhawatiran tersendiri bagi para orang tua. Banyak faktor penyebab munculnya kenakalan di kalangan remaja, namun ada tiga faktor yang cukup dominan," kata Danrem 083/Baladhika Jaya Kolonel Inf Bangun Nawoko saat memberikan pembekalan wawasan kebangsaan bagi sekitar 1.000 mahasiswa baru IKIP Budi Utomo (IBU) Malang, Jawa Timur, Jumat.
Beberapa faktor penyebab kenakalan remaja tersebut menurut Danrem, di antaranya adalah kurangnya kepedulian orang tua, sehingga mereka mencari perhatian di luar rumah tanpa pengawasan.
Selain itu, juga disebabkan kuatnya pengaruh atau perkembangan di era globalisasi yang tidak diimbangi dengan pembentukan akhlak dan moral yang baik.
Faktor lainnya adalah tidak adanya kepedulian dari beberapa unsur masyarakat sekitar yang secara bersama-sama ikut peduli dan bertanggung jawab secara moral terhadap tingkah laku anak bangsa. "Sebenarnya masih banyak faktor lainnya, namun yang cukup dominan adalah tiga faktor tersebut," ucapnya.
Ia mengatakan penyalahgunaan obat-obatan terlarang, tawuran antar pelajar (mahasiswa), pemerkosaan dan kasus-kasus lainnya merupakan beberapa contoh dari akibat dan dampak dari kenakalan remaja.
Danrem mengakui sebagai orang tua dan aparat keamanan di wilayah Malang raya, Korem 083/Baladhika Jaya mempunyai tanggung jawab secara moral terhadap keamanan bangsa dan negara, namun yang lebih utama adalah harus mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap kelangsungan dan perkembangan moral anak bangsa.
Menurut dia, baik buruknya masa depan bangsa ditentukan oleh generasi penerus yang saat ini sedang tumbuh kembang, di pundak merekalah nasib bangsa ini ditentukan. Budaya itulah yang akan menyiapkan anak bangsa untuk menggeluti persoalan sosial dalam realita kehidupan.
"Dalam realita kehidupan yang sesungguhnya, anak-anak muda bisa memberikan atensi dan partisipasi dalam mengisi kemerdekaan, menyiapkan mereka untuk mengemban tanggung jawab dan memberi kesempatan menjalankan hak dan kewajibannya secara konsisten dan konsekuen, sehingga mereka paham terhadap ideologi yang dianutnya untuk kemudian membelanya dan bersama mereka mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional," ujarnya.
Sementara itu Ketua Panitia Pelaksana Program Orientasi mahasiswa Baru (Posmaba) IKIP Budi Utomo Malang Fahmi Qursandilla mengatakan Posmaba diawali dengan pengenalan almamater kampus, pengisian KHS dan kegiatan akademik lainnya.
Selanjutnya (Jumat, 29/9), kuliah tamu oleh Danrem 083/Baladhika Jaya Kolonel Inf Bangun Nawoko serta kegiatan lainnya. "Harapan kami apa yang disampaikan Pak Danrem bisa dipahami teman-teman mahasiswa, sehingga ke depan angka kenakalan remaja ini bisa diminimalisasi," ucapnya.(*)
Faktor lainnya adalah tidak adanya kepedulian dari beberapa unsur masyarakat sekitar yang secara bersama-sama ikut peduli dan bertanggung jawab secara moral terhadap tingkah laku anak bangsa. "Sebenarnya masih banyak faktor lainnya, namun yang cukup dominan adalah tiga faktor tersebut," ucapnya.
Ia mengatakan penyalahgunaan obat-obatan terlarang, tawuran antar pelajar (mahasiswa), pemerkosaan dan kasus-kasus lainnya merupakan beberapa contoh dari akibat dan dampak dari kenakalan remaja.
Danrem mengakui sebagai orang tua dan aparat keamanan di wilayah Malang raya, Korem 083/Baladhika Jaya mempunyai tanggung jawab secara moral terhadap keamanan bangsa dan negara, namun yang lebih utama adalah harus mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap kelangsungan dan perkembangan moral anak bangsa.
Menurut dia, baik buruknya masa depan bangsa ditentukan oleh generasi penerus yang saat ini sedang tumbuh kembang, di pundak merekalah nasib bangsa ini ditentukan. Budaya itulah yang akan menyiapkan anak bangsa untuk menggeluti persoalan sosial dalam realita kehidupan.
"Dalam realita kehidupan yang sesungguhnya, anak-anak muda bisa memberikan atensi dan partisipasi dalam mengisi kemerdekaan, menyiapkan mereka untuk mengemban tanggung jawab dan memberi kesempatan menjalankan hak dan kewajibannya secara konsisten dan konsekuen, sehingga mereka paham terhadap ideologi yang dianutnya untuk kemudian membelanya dan bersama mereka mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional," ujarnya.
Sementara itu Ketua Panitia Pelaksana Program Orientasi mahasiswa Baru (Posmaba) IKIP Budi Utomo Malang Fahmi Qursandilla mengatakan Posmaba diawali dengan pengenalan almamater kampus, pengisian KHS dan kegiatan akademik lainnya.
Selanjutnya (Jumat, 29/9), kuliah tamu oleh Danrem 083/Baladhika Jaya Kolonel Inf Bangun Nawoko serta kegiatan lainnya. "Harapan kami apa yang disampaikan Pak Danrem bisa dipahami teman-teman mahasiswa, sehingga ke depan angka kenakalan remaja ini bisa diminimalisasi," ucapnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017