Blitar (Antara Jatim) - Setelah menggelar pesta minuman keras di sebuah warung tepatnya Desa Sumberasri, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, sebanyak dua dari empat warga tewas dan kini jenazah mereka disimpan di RSUD Mardi Waluyo, Kota Blitar.
     
Kepala Polresta Blitar AKBP Heru Nugroho mengemukakan polisi telah melakukan penyelidikan kasus tersebut. Dari hasil penyelidikan, dua korban tewas tersebut sebelumnya telah minum minuman keras. 
     
"Kami masih dalami ini. Tapi, dugaan sementara, yang bersangkutan kemarin menurut informasi minum minuman keras," katanya pada wartawan di Blitar, Jumat.
     
Dua orang yang tewas setelah pesta minuman keras itu diketahui bernama Dodik Setiawan (31), pemilik warung, warga Desa Sumberasri, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar dan Hadi Suwito (34), warga Surabaya. Mereka diketahui pesta dengan dua orang rekan lainnya di warung milik Dodik tersebut.
     
Kapolres mengatakan, selain dua orang meninggal tersebut, dua orang lainnya yang juga ikut pesta minuman keras masih dirawat intensif di rumah sakit. Kondisi mereka belum stabil, sehingga polisi juga belum bisa meminta keterangan dari dua orang yang masih dirawat itu.
     
Polisi juga belum bisa mendapatkan keterangan lebih lanjut,termasuk asal dari minuman keras tersebut. Selain karena dua korban lainnya masih dirawat, pemilik warung juga menjadi korban tewas. Untuk saat ini, polisi masih berupaya memeriksa sejumlah saksi lainnya. 
     
"Kami belum melakukan pemeriksaan dan kami harapkan yang dua orang ini berobat dulu. Jadi, mereka masih melakukan pengobatan," katanya. 
     
Sementara itu, Kepala Desa Sumberasri Endro Busono mengatakan pemilik warung diketahui baru membuka usahanya itu beberapa bulan terakhir. Ia juga tidak menyangka jika akan ada korban tewas karena minum-minuman keras.
     
"Warga saya satu yang meninggal. Ia juga belum lama buka warungnya," kata Endro. 
     
Dengan kejadian tersebut, ke depan ia akan lebih ketat mengawasi warganya. Jika ada yang menjual barang-barang berbahaya, termasuk minum-minuman keras, akan diminta untuk tidak lagi menjual. Selain bisa merugikan orang lain, juga bisa merugikan diri sendiri, bahkan menjadi korban tewas. 
     
Sementara itu, kedua jenazah tersebut masih dirawat di ruang jenazah RSUD Mardi Waluyo, Kota Blitar. Polisi saat ini juga masih menunggu tim medis dari RS Bhayangkara, Kediri, untuk melakukan aoutopsi pada kedua korban tewas tersebut. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017