Surabaya (Antara Jatim) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan memperluas cakupan kepesertaan program JKN-KIS, BPJS Kesehatan melalui pemberian potongan harga pada kegiatan Big Bad Wolf Book (BBWB) di GedungJX Internasional Surabaya.

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Utama Surabaya, Mokhamad Cucu Zakaria, Rabu mengatakan, potongan harga sebesar Rp20 ribu diberikan kepada peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).

"Pengunjung cukup mendownload aplikasi Mobile JKN di AppStore ataupun Playstore dan menunjukkan bahwa dirinya adalah peserta JKN-KIS dengan status kepesertaan aktif," katanya dalam keterangan tertulis.

Ia mengemukakan, pemberian potongan ini dilakukan sebagai wujud apresiasi BPJS Kesehatan kepada peserta yang disiplin membayar iuran secara tepat waktu.

"Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk apresiasi kami kepada peserta JKN-KIS yang berstatus aktif, yang artinya mereka rajin membayar iuran setiap bulan," ujarnya.

Ia menjelaskan, sumber terbesar BPJS Kesehatan untuk membiayai pelayanan kesehatan peserta JKN-KIS yang sakit berasal dari peserta yang sehat.

"Oleh karenanya, kami menghimbau kepada peserta JKN-KIS agar membayar iuran sebelum tanggal 10 setiap bulannya. Jangan bayar iuran hanya saat sakit atau butuh pelayanan kesehatan saja," katanya.

Melalui kegiatan ini, lanjut dia, BPJS kesehatan juga ingin memperkenalkan aplikasi Mobile JKN kepada masyarakat. 

"Mobile JKN merupakan aplikasi yang diluncurkan BPJS Kesehatan untuk menjawab berbagai kebutuhan masyarakat terkait program JKN-KIS, mulai dari pendaftaran peserta, pengecekan status kepesertaan, pengecekan tagihan iuran, penggantian lokasi fasilitas kesehatan tempat peserta terdaftar, hingga layanan skrining riwayat kesehatan," katanya.

Pada kesempatan yang sama, BPJS Kesehatan juga membuka booth yang menyediakan pelayanan informasi seputar JKN-KIS, mulai dari tata cara pendaftaran, prosedur pelayanan, manfaat apa saja yang bisa diperoleh, hingga hak dan kewajiban peserta JKN-KIS.

"Dengan meningkatnya jumlah kalangan yang 'well educated' dan 'well informed', ke depannya mereka dapat turut mengawal keberlangsungan program JKN-KIS, turut memberi edukasi masyarakat, serta menularkan semangat gotong royong untuk menyukseskan program ini demi tercapainya Indonesia yang lebih sehat," katanya.

Ia mengatakan, jika satu orang peserta harus melakukan operasi jantung dengan biaya Rp150 juta, maka biayanya ditanggung oleh iuran 5.883 peserta kelas 3 yang sehat. 

"Karena bersifat gotong royong itulah, setiap peserta wajib membayar iuran bulanan tepat waktu," katanya.

Sementara itu, hingga 15 September 2017, jumlah peserta JKN-KIS telah mencapai sekitar 181 juta jiwa. Dalam hal penjaminan pelayanan kesehatan, BPJS Kesehatan telah bekerja sama dengan sekitar 21 ribu fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) dan sekitar lima ribu fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan (FKRTL). 

"Adapun khusus di Kedeputian Wilayah Jawa Timur, jumlah peserta JKN-KIS telah mencapai sekitar 23 juta jiwa  atau sekitar 58.28 persen dari total jumlah penduduk Provinsi Jawa Timur yaitu sebanyak 40 juta jiwa. Sedangkan untuk wilayah Surabaya sendiri jumlah peserta JKN-KIS telah mencapai 2.3 juta jiwa atau sekitar 79.19 persen dari sebanyak 3 juta jiwa penduduk Kota Surabaya," katanya.(*)

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017