Gresik (Antara Jatim) - Perusahaan asal Malaysia yang bermain di sektor hulu migas di Indonesia, Petroliam Nasional Berhad (Petronas) menargetkan produksi dua sumur tambahan di lapangan minyak dan gas Bukit Tua blok Ketapang, Gresik pada Februari 2018.

Senior Manager Corporate Affairs and Administrative PC Muriah, Andiono Setiawan di Gresik, Rabu mengatakan dua sumur itu diharapkan mendorong produksi Pertanas di Lapangan Ketapang mencapai 50 "Million Standart Cubic Feet Per Day" (MMSFD).

"Kami harap dengan tambahan dua sumur pada Februari 2018 produksi dapat digenjot hingga hasil optimum 20.000 barel per hari (bph), dan produksi gas hingga 50 mmsfd," kata Andiono, kepada wartawan dalam kegiatan Media Gathering Petronas 2017.

Ia mengatakan, saat ini dari lapangan migas di pantai utara Pulau Madura itu kegiatan operasi Petronas mampu memproduksi 37 mmsfd, dan produksi minyak berkisar di angka 15.000 bph dengan ekpslorasi sebanyak lima sumur.

Ia menjelaskan, dua sumur baru yang disiapkan merupakan hasil eksplorasi tahun 2012, dari total sembilan struktur sumur yang ada.

"Target kami Februari 2018 memang itu, yakni memaksimalkan produksi gas sampai 50 mmsfd dan produksi minyak hingga 20.000 bph," katanya.

Sementara itu, hasil produksi lapangan Bukit Tua Petronas dialirkan ke PT PLN untuk mendukung penyediaan listrik di Jawa Timur melalui PT Petrogas Jatim Utama (PJU), BUMD milik Pemprov Jatim. 

Petronas sebelumnya, dalam kontrak kerja sama dengan PT PJU memaksimalkan suplai gas hingga 50 mmsfd, namun kini masih sekitar 37 mmsfd.

Lapangan migas Bukit Tua Wilayah Kerja (WK) Ketapang berada di Pantai Utara Pulau Madura, Jawa Timur, dan penggarapan lapangan itu menjadi bukti Petronas untuk mendukung investasi sektor hulu migas di indonesia.

Sebelumnya, WK Ketapang resmi ditandatangani sebagai kontrak "Production Sharing Contract (PSC) antara Petronas dengan Pemerintah Indonesia melalui Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) pada 11 Juni 1998.(*)


Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017