Trenggalek, (Antara Jatim) - Sebanyak 40 keluarga nelayan di sekitar Pelabuhan Prigi, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur resmi menempati petak-petak hunian yang disediakan dalam bangunan Rumah Susun Sewa Sederhana (Rusunawa) Prigi.

"Kepindahan warga ini dilakukan secara sukarela tanpa adanya tindakan paksaan maupun kekerasan sedikitpun," kata Kasubbag Humas Pemkab Trenggalek Agus Wiyono di Trenggalek, Rabu.

Ia menjelaskan, kepindahan 40 keluarga nelayan dilakukan sejak Senin (18/9). Bupati Trenggalek Emil Elestianto Dardak dan Wakil Bupati Mochammad Nur Arifin beserta jajaran memantau langsung proses relokasi warga dan memastikan mereka terakomodasi dalam pengelolaan rusunawa selanjutnya.

Pesan Bupati Emil kepada warga, agar kepindahan 40 kepala keluarga nelayan yang sebelumnya bermukim di lahan aset daerah di kampung baru ke Rusunawa Prigi bisa menjadi awal yang baik bagi kehidupan mereka.

"Kami lihat kualitas dari Rusunawa ini sudah setara dengan apartemen 'middle class' (kelas menengah) seperti yang ada di Jakarta. Dengan luasan yang memadai, semoga mereka yang tinggal di sini memiliki hidup yang lebih berkualitas, dengan masuk ke Rusunawa," kata Emil Dardak.

Terkait usulan penghuni Rusunawa Prigi soal fasilitas penunjang di bangunan baru yang mereka tempati itu, Pemkab Trenggalek memastikan akan segera diakomodasi.

Bupati Emil Dardak dan wakilnya Moch. Nur Arifin memastikan fasilitas pendukung ini telah diajukan pada perubahan anggaran keuangan atau APBD-P tahun 2017 ini.

Jika pengajuan disetujui dan disepakati Pemda bersama DPRD, di penghujung 2017 dipastikan fasilitas penunjang seperti permintaan warga penghuni rusunawa bisa terealisasi.

"Fasilitas yang diminta warga di antaranya adalah dapur umum untuk pengasapan ikan, tempat parkir kendaraan yang aman dan nyaman serta gudang untuk penyimpanan peralatan melaut. Aktivitas dan barang-barang ini tidak mungkin dilakukan di dalam rumah petak dalam rusunawa," kata Ketua Paguyupan Rusunawa Prigi bernama Ida.

Wakil Bupati Trenggalek Moch Nur Arifin menganggap, usulan fasilitas tambahan tersebut sebagai sesuatu yang harus didukung, sehingga dalam Perubahan APBD 2017 ini segera dianggarkan.

"Kami punya beberapa kearifan lokal di Rusunawa ini. Salah satunya, kami harus memfasilitasi warga-warga yang dulunya bekerja di sektor rumahan, seperti mengasap ikan dan yang lainnya sehingga perlunya diberikan fasilitas penunjang," tutur Arifin.

Ditambahkan Arifin, semua fasilitas tambahan sudah dialokasikan dalam perubahan APBD 2017.

"Semoga proses legislasinya semuanya berjalan lancar. Apa yang diajukan ke DPRD saya harap bisa disepakati dan selanjutnya ke gubernur juga disepakati, sehingga bisa dieksekusi (realisasikan) di penghujung tahun ini," ucapnya, berharap.

Arifin menagtakan, bangunan penunjang tersebut nantinya akan dibangun dengan model bongkar-pasang (knock-down), sehingga pada situasi lapangan yang berubah atau kendala segala macam bisa melakukan penataan ulang sehingga nantinya tidak terjadi pemborosan anggaran pemerintah daerah.(*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017