Situbondo (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, menargetkan seluruh desa terbentuk Kawasan Rumah Pangan Lestari dengan memanfaatkan pekarangan rumah guna menyediakan pangan keluarga.
"Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) sangat penting terbentuk di setiap desa dan minimal dapat memenuhi kebutuhan pangan di rumah tangga, dengan menanam tanaman sayurran misalnya dan ikan," ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pemkab Situbondo Budi Priyono di Situbondo, Senin.
Ia mengemukakan, Dinas Ketahanan Pangan selama ini terus memberikan pelatihan-pelatihan pada kelompok ibu-ibu rumah tangga yang sudah membentuk KRPL pemanfaatan tanah pekarangan menanam tanaman pangan.
Untuk sementara, katanya, setiap tahun pemerintah daerah setempat hanya mendapatkan program KRPL sebanyak lima kelompok dan program KRPL baru terbentuk di beberapa desa saja.
"Kalau kelompoknya kebanyakan ibu-ibu rumah tangga karena mereka lebih banyak di rumah dan bisa merawat tanaman sayuran yang sudah ditanaman di pekarangan rumahnya," katanya.
Menurut Budi, setiap kelompok KRPL selama ini selain mendapatkan pelatihan, juga telah mendapatkan bantuan-bantuan benih dan bibit tanaman sayuran seperti cabai dan beberapa jenis tanaman lainnya.
"Dengan memanfaatkan tanah pekarangan menanam sayuran yang ramah lingkungan dan ikan serta ternak, masyarakat minimal tidak perlu membeli," tuturnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017
"Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) sangat penting terbentuk di setiap desa dan minimal dapat memenuhi kebutuhan pangan di rumah tangga, dengan menanam tanaman sayurran misalnya dan ikan," ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pemkab Situbondo Budi Priyono di Situbondo, Senin.
Ia mengemukakan, Dinas Ketahanan Pangan selama ini terus memberikan pelatihan-pelatihan pada kelompok ibu-ibu rumah tangga yang sudah membentuk KRPL pemanfaatan tanah pekarangan menanam tanaman pangan.
Untuk sementara, katanya, setiap tahun pemerintah daerah setempat hanya mendapatkan program KRPL sebanyak lima kelompok dan program KRPL baru terbentuk di beberapa desa saja.
"Kalau kelompoknya kebanyakan ibu-ibu rumah tangga karena mereka lebih banyak di rumah dan bisa merawat tanaman sayuran yang sudah ditanaman di pekarangan rumahnya," katanya.
Menurut Budi, setiap kelompok KRPL selama ini selain mendapatkan pelatihan, juga telah mendapatkan bantuan-bantuan benih dan bibit tanaman sayuran seperti cabai dan beberapa jenis tanaman lainnya.
"Dengan memanfaatkan tanah pekarangan menanam sayuran yang ramah lingkungan dan ikan serta ternak, masyarakat minimal tidak perlu membeli," tuturnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017