Kediri (Antara Jatim) - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, meresmikan pengoperasian Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Gambiran II, Kediri, yang merupakan rumah sakit baru dan berharap manajemen tidak menolak pasien serta melayaninya dengan baik.
     
"Kami ingin rumah sakit ini bisa melayani masyarakat dan menjadi rumah sakit terbaik, menerima pasien BPJS, tidak menolak pasien," kata Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar setelah peresmian RSUD Gambiran II Kediri, di Kediri, Kamis.
     
Ia mengatakan, pembangunan rumah sakit ini memang diteruskan setelah sebelunya sempat tersendat perkara hukum. Salah satu alasan pembangunan dilanjutkan, demi meningkatkan kesehatan masyarakat serta melayani lebih baik lagi.
     
Jumlah tempat tidur di RSUD Gambiran II Kediri ini juga lebih banyak ketimbang RSUD Gambiran yang lama, yaitu 550 tempat tidur. Di rumah sakit yang lama kapasitasnya hanya 280 tempat tidur, sehingga lebih sedikit ketimbang yang baru. 
     
"Ini sudah diresmikan. Dari rumah sakit mulai beres-beres nantinya langsung ditempati," katanya. 
     
Sementara itu, Pelaksana Tugas Direktur RSUD Gambiran Kediri Fauzan Adima mengatakan saat ini memang mulai melakukan perpindahan peralatan. Ditargetkan dalam rentang waktu tiga bulan semua fasilitas peralatan rawat inap, radiologi dipindah semua ke RSUD Gambiran II Kediri.
     
Untuk peralatan, ia mengatakan mulai dikumpulkan sejak tahun sebelumnya. Di rumah sakit baru ini dilengkapi dengan beragam peralatan yang berteknologi tinggi. 

Selain itu, di rumah sakit ini juga ada tiga poli baru, yaitu poli psikologi khususnya di bidang kesehatan, poli geriatri untuk kesehatan warga lanjut usia, dan poli untuk tumbuh kembang khsusnya anak-anak. Para ibu bisa konsultasi ke dokter ketika terjadi keterlambatan tumbuh kembang bayi ataupun anak.
     
Untuk saat ini, Fauzan mengatakan pelayanan di RSUD Gambiran II masih rawat jalan. Diperkirakan, nanti hingga Desember 2017, semua aktivitas sudah pindah ke rumah sakit baru, baik rawat jalan ataupun rawat inap.
     
"Sementara ini rawat jalan, sampai maksimal Desember 2017. Nanti harapannya Januari 2018 semua sudah 'Full' di sini," katanya.
     
Terkait dengan RSUD Gambiran I atau rumah sakit yang lama, Fauzan mengatakan saat ini belum ada keputusan pasti. Namun, pemerintah kota mempunyai beberapa rencana misalnya menjadikan RSUD tapi tipe C, rumah sakit khusus bedah, "Trauma center" atau rumah sakit khusus stroke.
     
Walaupun operasional sudah mulai pindah ke rumah sakit baru, Fauzan menyebut hingga kini belum ada proses penerimaan karyawan baru. Saat ini, masih memanfaatkan tenaga dari karyawan lama yang dipindah ke rumah sakit baru. Manajemen harus mengatur kembali, salah satunya antara pendapatan dan belanja pegawai. Saat ini, jumlah dokter spesialis di rumah sakit itu mencapai 46 dan secara total ada sekitar 1.200 karyawan. 
     
"Sementara masih menggunakan karyawan lama untuk pindah, kecuali nanti dalam perkembangannya. Tempat tidur lebih banyak, jadi pasien juga banyak. Nantinya akan menganalisis, jika beban kerja petugas berat tentu akan mengadakan penerimaan baru," kata pria yang juga Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri ini.  
    
Peresmian itu dihadiri langsung oleh Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar, Wakil Wali Kota Kediri Lilik Muhibbah, kepala organisasi perangkat daerah (OPD), serta tamu undangan lainnya. Setelah peresmian, rombongan juga meninjau langsung isi bangunan rumah sakit tersebut. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017