Tulungagung (Antara Jatim) - RSUD dr Iskak, Tulungagung, Jawa Timur, Selasa, kembali menerima tiga pasien korban overdosis minuman keras setelah sebelumnya mendapat pasien rujukan yang sama dari salah satu klinik kesehatan di Watulimo, Trenggalek.

Ketiga pasien bernama Eko Yoyok Efendi (35), Agung (30) dan Suyatno (30) asal daerah pesisir Prigi, Trenggalek tersebut saat ini masih menjalani perawatan intensif di instalasi gawat darurat RSUD dr Iskak diduga akibat keracunan metanol.

"Dengan demikian total ada empat pasien OD dari Watulimo Trenggalek yang saat ini menjalani perawatan intensif di sini," kata Kasi Informasi dan Pemasaran RSUD dr Iskak Moch Rifai.

Pasien korban keracunan minuman keras yang telah dirujuk ke RSUD dr Iskak sehari sebelumnya, kata Rifai, adalah atas nama Didik Rusdianto (25).

Mereka diketahui sebagai korban overdosis atau keracunan minuman keras dalam satu kejadian yang sama pada Sabtu (11/9), sehingga menyebabkan satu korban meninggal.

Empat korban tersebut sebelumnya sempat menjalani perawatan kedaruratan sementara di klinik Nur Medika, Watulimo.

Namun kondisi Didik yang kritis membuat tim medis Klinik Nur Mediko merujuk pemuda asal Desa Tasikmadu, Kecamatan Watulimo, Trenggalek ini ke RSUD dr Iskak.

"Pasien atas nama Didik ini sekarang dirawat di ICU, kondisi masih kritis. Sedangkan tiga pasien yang baru datang dirujuk hari ini sesuai rekomendasi dr Bobi Prabowo selaku dokter ahli kedaruratan medis RSUD dr Iskak yang disampaikan ke pihak klinik di Watulimo itu," katanya.

Sesuai rujukan, ketiga pasien OD minuman keras susulan tersebut kini menjalani perawataan kedaruratan medis di ruang "Yellow Zone" IGD RSUD dr Iskak.

Kondisi mereka tidak separah Didik Rusdianto yang sehari sebelumnya langsung harus masuk ruang Red Zone yang khusus untuk pasien kritis.

"Hari ini pasien yang bernama Agung sudah dipindah ke (ruang) Flamboyan, sedangkan Eko Yoyok dilakukan cuvi darah," kata dr Furqon Afandri, dokter jaga IGD RSUD dr Iskak.

Ia menjelaskan, cuci darah dilakukan untuk detoksifikasi yang ada di tubuh pasien overdosis dan intoksikasi metanol.

Para korban sebagaimana hasil penyelidikan polisi merupakan peserta pesta minuman keras oplosan merek Alimi yang dicampur dengan bir bintang.

"Baik Eko, Agung maupun Suyanto yang memiliki kondisi lebih bagus, tetap diminta untuk menjalani rawat inap. Itu untuk mengetahui serta memperbaiki kondisi dari intoksikasi yang ada dalam tubuhnya," katanya. (*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017