Mojokerto (Antara Jatim) - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo meminta percepatan pembangunan infrastruktur supaya konektivitas ke seluruh penjuru tanah air bisa terealisasi dengan cepat.
"Saya selalu meminta kepada pak menteri (Menteri Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang) kapan bendungan selesai, kapan pembangunan jalan selesai. Menteri saya kejar, kemudian Menteri akan mengejar dirjennya dan semuanya saling kejar supaya cepat selesai," katanya saat meresmikan jalan tol Jombang-Mojokerto di Gerbang Tol Mojokerto, Minggu.
Ia mengatakan, dirinya sebagai Presiden merasakan negara Indonesia bentangan luasnya dari Sabang sampai Merauke.
"Saya sebagai Presiden saja amat susah untuk menjangkau seluruhnya, apalagi masyarakat, bisa dibayangkan," katanya.
Ia mengemukakan, dirinya juga pernah akan meresmikan pelabuhan di Halmahera yang tidak bisa dijangkau dengan darat, kemudian akan dijangkau dengan laut.
"Namun saat itu, kondisi ombak sedang tinggi, sehingga untuk menuju kesana harus menggunakan heli. Namun, setelah pelabuhan tersebut selesai diresmikan, saat ini masyarakat bisa merasakan manfaatnya seperti semen bisa masuk, sembako bisa masuk," katanya.
Selain itu, kata dia, barang-barang yang ada di Halmahera juga bisa keluar seperti cengkeh bisa keluar, lada bisa keluar dan juga barang-barang lainnya seperti kelapa.
"Sekali lagi saya tegaskan, sekarang ini bukan lagi negara besar akan mengalahkan negara yang kecil, tetapi negara yang cepat akan mengalahkan negara yang lambat," ujarnya.
Saat ini persaingan memang sengit dan hal-hal fundamental secepatnya barus diselesaikan bisa supaya bisa bersaing negara lain.
"Jawa Timur bisa bersaing dengan Thailand dan Singapura. Yang sudah siap bisa bersaing dengan negara lainnya. Namun, jangan bermimpi negara bersaing kalau tidak ada infrastrukturnya," katanya.
Dalam kesempatan ini, kata dia, pihaknya ingin menyampaikan kalau Jalan Tol Jombang-Mojokerto dengan total panjang 40,5 kilometer ini dikerjakan oleh swasta.
"Saya umumkan kalau pihak swasta yakni PT Marga Harjaya Infrastruktur turut membangun jalan tol ini, pihak swasta harus turut membangun supaya tidak melulu dikerjakan oleh BUMN," ujarnya.
Pengoperasian ruas jalan tol Jombang – Mojokerto dilakukan secara bertahap. Seksi 1 sepanjang 14,7 km beroperasi pada Oktober 2014, menyusul seksi 3 sepanjang 5 km yang beroperasi pada November 2016. Seksi 2 sepanjang 19,9 km akan beroperasi pada bulan September 2017 dan seksi 4 sepanjang 0,9 km akan beroperasi bersamaan dengan beroperasinya ruas Ngawi-Kertosono.
Secara keseluruhan, ruas tol Jombang-Mojokerto memiliki 4 gerbang tol, yakni gerbang tol Bandar (di Desa Kayen, Kecamatan Bandarkedungmulyo, Jombang), gerbang tol Jombang (di Desa Pesantren, Kecamatan Tembelang, Jombang, Jawa Timur), gerbang tol Mojokerto Barat (di Desa Pagerluyung, Kecamatan Gedeg, Mojokerto, Jawa Timur) dan gerbang tol Mojokerto (di Desa Penompo, Kecamatan Gedeg, Mojokerto).(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017