Situbondo (Antara Jatim) - Wakil Bupati Situbondo H Yoyok Mulyadi mengemukakan bahwa rencana investasi tanaman kopi robusta dan arabika oleh investor asal Arab Saudi terkendala perizinan dari Perhutani.

"Investor asal Arab Saudi, Abdullah M. Al Qahtani beberapa waktu lalu berkunjung ke Situbondo, memang untuk investasi tanaman kopi robusta dan arabika. Tetapi sepertinya kesulitan mendapatkan izin dari pihak Perhutani selaku pemilik lahan," katanya di Situbondo, Jawa Timur, Rabu.

Ketika itu, lanjut dia, investor Abdullah menyampaikan jika akan investasi tanaman kopi yang ada di perbukitan dengan ketinggian minimal 600 meter dari permukaan laut (mdpl).

Setelah melakukan survei bersama ke lapangan, katanya, perbukitan di Dusun Samir, Desa Bantal, Kecamatan Asembagus menjadi pilihan bagi investor tersebut karena memiliki hamparan luas atau sekitar 300 hektare (Ha).

"Sesuai keinginannya (investor) memilih di perbukitan Samir, sesuai permintaannya siap berinvestasi jika hamparannya luas. Tetapi karena ada pohon tegakan seperti sulit mendapatkan izin dari Perhutani KPH Banyuwangi," katanya.

Ia menjelaskan, sampai saat ini pihaknya belum mendapatkan informasi lebih lanjut dari Perhutani, apakah investor asal Arab Saudi mendapatkan izin untuk mengembangkan kopi robusta dan arabika dengan memanfaatkan lahan dibawah tegakan seperti di Kabupaten Bondowoso.

"Sebenarnya investor tersebut kalau bisa langsung kerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), pemerintah daerah tinggal memfasilitasinya," tuturnya. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017