Bojonegoro (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa Timur membentuk Satuan Tugas (Satgas) Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang bertanggung jawab menangani kejadian kebakaran hutan dan lahan dengan melibatkan berbagai instansi terkait.

Kepala Bidang Pencegahan Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Pemkab Bojonegoro Achmad Adi Winarno, di Bojonegoro, Selasa, menjelaskan satgas karhutla termasuk personelnya akan ditetapkan berdasarkan keputusan Bupati Bojonegoro. "Saat ini masih dalam proses penyusunan," kata dia.

Sesuai rencana, lanjut dia, satgas karhutla personel yang masuk melibatkan jajaran pemkab antara lain, dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan damkar. Selain itu juga kepolisian resor (polres), Kodim 0813, juga jajaran Perhutani.

"Kalau bentuknya satgas pemadaman kebakaran hutan bisa dilakukan berdasarkan tugasnya masing-masing. Misalnya, damkar yang memadamkan kebakaran hutan atau lahan, sedangkan kepolisian yang mengamankan jalan," ucapnya, menjelaskan.

Kepala Bidang Pemadaman Damkar Bojonegro Soekirno, menyebutkan di daerahnya telah terjadi sembilan kali kejadian kebakaran hutan dan lahan selama kemarau tahun ini.

Kebakaran hutan terakhir, lanjut dia, di kawasan hutan jati seluas 1,25 hektare di Desa Buntalan, Kecamatan Temayang, pada   24 Agustus.

"Kebakaran hutan tidak menimbulkan kerugian, sebab kebakaran di bagian bawah tidak membakar pohon jati," katanya, menambahkan.

Yang jelas, menurut dia, jumlah kejadian kebakaran hutan dan lahan tahun ini jauh lebih banyak dibandingkan tahun lalu karena tahun lalu masuk kemarau basah.

Wakil Administratur Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bojonegoro Supriyanto, membenarkan kerugian dalam kejadian kebakaran hutan tidak besar, sebab tidak ada pohon jati yang mati.

"Dalam kejadian kebakaran hutan hanya bagian bawahnya berupa daun juga yang lainnya, tetapi tidak sampai merusak pohon jati," ujarnya.

Ia menambahkan pemadaman kebakaran yang tidak bisa terjangkau mobil unit pemadam kebakaran akan dilakukan dengan sistem mengisolasi kawasan hutan yang terbakar.

"Pemadaman kebakaran hutan yang berjalan selama ini dengan sistem diisolasi dan api dipadamkan dengan alat secara tradisional," ucapnya. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017