Jember (Antara Jatim) - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan memperjelas status Bandara Notohadinegoro Kabupaten Jember, Jawa Timur, dan dijadwalkan Menteri BUMN Rini Soemarno akan mengunjungi Kabupaten Jember pekan ini.
"Kunjungan Menteri BUMN sebagai tindak lanjut pertemuan Bupati Jember Ibu Faida dengan Sekretaris Kementerian BUMN Bapak Imam Aprianto Putro di Jakarta, pekan kemarin," kata Kabag Humas Pemerintah Kabupaten Jember Joko Soponyono di Jember, Senin.
Dalam pembahasan kelanjutan atas perintah Presiden Joko Widodo untuk pengembangan Bandara Notohadinegoro Jember menjadi bandara sub embarkasi haji dan umroh di Jawa Timur bagian Timur.
Sekretaris Kementerian BUMN Imam Aprianto Putro mengatakan telah melihat langsung presentasi Bupati Faida terkait peta bandara, landasan pacu, tata letak, dan lokasi rencana perluasan, termasuk status tanah bandara.
Guna mempercepat perintah dan progres laporan kepada Presiden dibutuhkan langkah koordinasi dengan sejumlah pihak, termasuk Menteri BUMN memanggil PT Angkasa Pura dan PTPN XII terkait operator bandara, dan terkait status tanah Bandara Notohadinegoro.
"Kami segera tindaklanjuti bandara embarkasi antara itu. Ibu Menteri BUMN membahas pekan ini karena menjadi atensi Pak Presiden," kata Sekretaris Kementerian BUMN Imam Aprianto Putro kepada Bupati Jember Faida di Kantor Kementerian BUMN.
Ia mengatakan pihaknya telah menjadwalkan kunjungan ke Kabupaten Jember untuk meninjau langsung lokasi dan koordinasi dengan pihak Pemkab Jember dan PTPN XII yang memiliki tanah bandara tersebut.
Sementara Bupati Jember Faida mengatakan pengembangan Bandara Notohadinegoro sebagai Sub Embarkasi Haji dan Umroh telah menjadi atensi Presiden RI Joko Widodo, sehingga perencanaan pembangunan diperjelas dengan "site plan" dan penganggaran yang jelas.
"Kami atensi betul soal bandara embarkasi ini dan targetnya sampai akhir tahun ini sesuai keinginan Bapak Presiden Joko Widodo, perencanaan maupun status tanah harus sudah jelas. Baru pada awal tahun 2018, anggaran Rp370 miliar dikerjakan mengarah ke infrastruktur bandara," katanya.
Ke depan, lanjut dia, Bandara Notohadinegoro Jember akan melayani jamaah haji dan umroh di lima kabupaten sekitarnya yakni Kabupaten Lumajang, Situbondo, Banyuwangi, Bondowoso, dan Probolinggo yang selama ini mencapai 17 kelompok terbang (kloter).
"Idealnya untuk Sub Embarkasi hanya 14 kloter, sehingga syarat itu bisa memenuhi Bandara Notohadinegoro menjadi bandara embarkasi haji antara," ucap bupati perempuan pertama di Jember itu.
Dalam kunjungan ke Kementerian BUMN, Bupati Faida didampingi Kepala Dinas Perhubungan Isman Sutomo, Sekretaris Dishub Gatot Triono, Plt Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Arif Cahyono, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Anas Makruf, dan Kabag Hukum Ratno Sambodo.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo akan memproyeksikan Bandara Notohadinegoro Jember menjadi Bandara Embarkasi Haji dan Umroh Antara (sub) yang dianggarkan melalui APBN 2018 Rp370 miliar dan pengembangan tahun 2019 pada tahap akhir.
Untuk melengkapi infastruktur bandara, Pemkab Jember akan membangun asrama haji multifungsi yang diletakkan di kompleks Stadion Jember Sport Garden (JSG) yang juga akan digunakan sebagai wisma atlet, wisma haji, wisma tamu, wisma transit, dan wisma diklat.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017