Surabaya (Antara Jatim) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Yembise mengaku takjub melihat perubahan Gang Dolly Surabaya yang dulu dikenal sebagai lokalisasi prostitusi terbesar se-Asia Tenggara.
     
"Saya lihat ini sudah berubah sekali," katanya kepada wartawan di sela kunjungannya ke eks lokalisasi prostitusi Dolly dan Jarak di Surabaya, Minggu.
     
Di kawasan itu, Menteri Yohana “blusukan” di Jalan Kupang Gunung yang lebih populer dengan sebutan Gang Dolly. Kemudian memasuki rumah produksi Kelompok Usaha Bersama (KUB) Mampu Jaya di salah satu sudut Gang Dolly.
     
Lama dia mengamati produk-produk sepatu dan sandal di rumah produksi tersebut, sebelum kemudian beranjak menuju Jalan Putat Jaya Gang Lebar dengan naik kereta kelinci atau odong-odong. 
     
Di kawasan Jalan Putat Jaya Gang Lebar yang dulunya berjajar rumah-rumah bordil, Menteri Yohana menyaksikan kini semuanya telah berubah menjadi rumah tangga. 
     
Di salah satu sudut jalan itu terdapat tempat bernama Dolly Saiki Point, yang menyajikan berbagai produk usaha kecil menengah (UKM) dari seluruh warga sekitar eks lokalisasi Jarak dan Dolly.
     
Menteri Yohana tampak berlama-lama mengamati satu persatu produk UKM yang dijual di Dolly Saiki Point. Dia membeli beberapa produk batik dan camilan. 
     
"Saya tidak sangka dulu Gang Dolly yang terkenal sampai ke seluruh Asia Tenggara sekarang sudah berubah," katanya.
     
Menteri Yohana mengaku sebelumnya melihat perubahan eks Lokalisasi Dolly dan Jarak pasca ditutup oleh Wali Kota Tri Rismaharini hanya melalui televisi.
     
"Sekarang saya melihat sendiri dengan berkunjung langsung, betapa perubahannya sudah memenuhi indikator untuk kriteria kampung atau wilayah RT/ RW yang ramah terhadap perempuan dan anak,"  ujarnya.
     
Satu hal yang membuat Menteri Yohana salut adalah Wali Kota Tri Rismaharini dinilai telah berhasil memberdayakan perempuan-perempuan di wilayah eks lokalisasi Dolly dan Jarak untuk menambah pemasukan ekonomi keluarganya.
     
"Bahkan masyarakat sekitar bisa merasakan langsung dampak ekonomi dari pemberdayaan perempuan yang telah dilakukan Wali Kota Tri Rismaharini," ucapnya.
     
Dia menambahkan, Kementerian PPPA bersama Kementerian Sosial saat ini sedang mengupayakan penutupa lokalisasi prostitusi di berbagai daerah seluruh Indonesia. 
     
"Sebelum saya datang kemari, saya selalu memberi contoh eks lokalisasi Kalijodo di Jakarta yang telah berubah menjadi taman yang ramah bagi anak-anak. Sekarang saya sudah menyaksikan perubahan eks lokalisasi Dolly dan saya akan menjadikannya sebagai percontohan untuk kawasan sentra pertumbuhan ekonomi," katanya. (*)  
Video oleh: Hanif Nasrullah

Pewarta: Hanif N

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017