Bojonegoro (Antara Jatim) - Sejumlah pedagang di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, menyatakan harga berbagai macam jenis ikan laut stabil tinggi, disebabkan pasokan ikan laut dari daerah penghasil Tuban juga lainnya berkurang drastis sejak 10 hari terakhir.
Seorang pedagang ikan di Pasar Kota di Bojonegoro Ny. Hanik, Kamis, menjelaskan harga berbagai jenis ikan laut stabil tinggi karena para nelayan di Tuban tidak melaut disebabkan perolehannya tidak sebanding dengan biaya yang harus dikeluarkan untuk melaut.
Ia mencontohkan dirinya memiliki kapal laut membutuhkan biaya Rp2 juta sekali untuk biaya makan 15 tenaga kerja juga bahan bakar dan lainnya.
"Tetapi perolehannya cuma 100 kilogram, ya kapal saya kandangkan. Faktornya sepinya perolehan ikan kemungkinan cuaca dingin," kata Ny. Hanik menegaskan.
Padahal, menurut dia, dalam kondisi normal perolehan kapal penangkap ikan bisa mencapai 2 ton aneka ikan laut sekali melaut.
Oleh karena itu, menurut dia, banyak nelayan di Kecamatan Plumpang, Palang, juga daerah lainnya di Tuban, memilih tidak melaut karena sepinya perolehan ikan.
"Sampai hari ini pasokan ikan laut di pasar tradisional Bojonegoro berkurang. Saya hanya memperoleh berbagai aneka ikan 10 kilogram, padahal biasanya bisa 1 kuintal," kata seorang pedagang ikan laut lainnya Ny. Cholis dibenarkan pedagang ikan laut lainnya Ny. Sutin.
Bahkan kata Ny. Cholis, sejumlah ikan laut di pasar setempat langka, antara lain, tenggiri, dan rajungan kecuali udang laut perolehannya masih normal.
"Kalau ikan laut tenggiri ada harganya bisa mencapai Rp100 ribu per kilogram, yang biasanya Rp70 ribu per kiloram," ucap pedagang ikan laut Ny. Anik.
Sejumlah pedagang di pasar setempat mengaku tidak tahu sampai kapan pasokan ikan laut di daerah setempat berkurang disebabkan nelayan tidak melaut.
"Ya bisa lama bisa cepat," ucap Ny. Sutin menambahkan.
Data di pasar setempat menyebutkan harga ikan tongkol Rp25.000/kilogram, tuna Rp30.000/kilogram, cumi Rp50.000/kilogram, nus Rp30.000/kilogram, kerapu Rp25.000/kilogram, dorang Rp50.000/kilogram, teri nasi Rp40.000 per kilogram, kakap Rp30.000/kilogram. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017
Seorang pedagang ikan di Pasar Kota di Bojonegoro Ny. Hanik, Kamis, menjelaskan harga berbagai jenis ikan laut stabil tinggi karena para nelayan di Tuban tidak melaut disebabkan perolehannya tidak sebanding dengan biaya yang harus dikeluarkan untuk melaut.
Ia mencontohkan dirinya memiliki kapal laut membutuhkan biaya Rp2 juta sekali untuk biaya makan 15 tenaga kerja juga bahan bakar dan lainnya.
"Tetapi perolehannya cuma 100 kilogram, ya kapal saya kandangkan. Faktornya sepinya perolehan ikan kemungkinan cuaca dingin," kata Ny. Hanik menegaskan.
Padahal, menurut dia, dalam kondisi normal perolehan kapal penangkap ikan bisa mencapai 2 ton aneka ikan laut sekali melaut.
Oleh karena itu, menurut dia, banyak nelayan di Kecamatan Plumpang, Palang, juga daerah lainnya di Tuban, memilih tidak melaut karena sepinya perolehan ikan.
"Sampai hari ini pasokan ikan laut di pasar tradisional Bojonegoro berkurang. Saya hanya memperoleh berbagai aneka ikan 10 kilogram, padahal biasanya bisa 1 kuintal," kata seorang pedagang ikan laut lainnya Ny. Cholis dibenarkan pedagang ikan laut lainnya Ny. Sutin.
Bahkan kata Ny. Cholis, sejumlah ikan laut di pasar setempat langka, antara lain, tenggiri, dan rajungan kecuali udang laut perolehannya masih normal.
"Kalau ikan laut tenggiri ada harganya bisa mencapai Rp100 ribu per kilogram, yang biasanya Rp70 ribu per kiloram," ucap pedagang ikan laut Ny. Anik.
Sejumlah pedagang di pasar setempat mengaku tidak tahu sampai kapan pasokan ikan laut di daerah setempat berkurang disebabkan nelayan tidak melaut.
"Ya bisa lama bisa cepat," ucap Ny. Sutin menambahkan.
Data di pasar setempat menyebutkan harga ikan tongkol Rp25.000/kilogram, tuna Rp30.000/kilogram, cumi Rp50.000/kilogram, nus Rp30.000/kilogram, kerapu Rp25.000/kilogram, dorang Rp50.000/kilogram, teri nasi Rp40.000 per kilogram, kakap Rp30.000/kilogram. (*)
Editor : Slamet Hadi Purnomo
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017