Bondowoso (Antara Jatim) - Ketua DPRD Bondowoso H Ahmad Dhafir mengatakan pengelolaan beberapa objek wisata di Kota Tapai itu belum maksimal sehingga berdampak pada pendapatan asli daerah yang masih belum ideal.

"Pengelolaan wisata oleh pemerintah daerah masih belum maksimal sehingga PAD yang diperoleh masih sangat minim. Salah satu contohnya adalah pengelolaan pemandian air panas yang ada di Desa Kalianyar, Kecamatab Ijen," katanya di Bondowoso, Jawa Timur, Senin.

Ia menyebutkan, objek wisata pemandian air panas itu dalam satu tahun hanya mampu menyumbang pendapatan asli daerah Rp6 juta, padahal wisata pemandian air panas selalu ramai dikunjungi wisatawan baik domestik maupun mancanegara.

Oleh karena itu, katanya, pihaknya meminta pemerintah daerah harus mengevaluasi pengelolaan objek wisata pemandian air panas yang berada di Kawasan Gunung Ijen itu.

"Ada banyak potensi wisata di Bondowoso dan harus benar-benar dikelola dengan baik agar bisa menjadi penyumbang pendapatan asli daerah (PAD) yang cukup tinggi," ucapnya.

Menurut Dhafir, PAD di Kabupaten Bondowoso tahun ini (2017) sekitar Rp157  miliar dan angka tersebut dinilai belum ideal karena belum mencapai 10 persen dari APBD.

"Ingat, Bondowoso masih berstatus daerah tertinggal. Dan untuk lepas dari status tersebut ada dua yang harus diselesaikan, yaitu peningkatan indeks pembangunan manusia (IPM) dan fiskal daerah melalui pengelolaan wisata yang maksimal kami yakin PAD Rp200 miliar bisa dicapai," paparnya.

Tidak hanya pemandian air panas, lanjut dia, wisata air terjun yang mirip Niagara di Kecamatan Ijen belum dikelola maksimal dan perawatan serta pemeliharaan kawasan wisata air terjun niagara dinilai masih minim.

"Ke depan kami akan minta kepada pemerintah daerah agar semua destinasi wisata di Kawasan Gunung Ijen, dievaluasi agar ke depannya lebih baik," katanya.

Ia mengimbau kepada para kepala desa dan camat untuk saling bahu-membahu guna mengawasi dan mengelola potensi wisata yang ada di Kecamatan Ijen, sehingga destinasi wisata itu bisa berkembang dengan baik. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017