Bojonegoro (Antara Jatim) - Petani di sejumlah desa di Kecamatan Sukosewu, Sugihwaras dan Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Minggu, mulai panen tanaman tembakau Virginia voor Oogst (VO) petikan bawah (gowok), namun belum ada pembelinya.
Seorang petani di Desa Sitiaji, Kecamatan Sukosewu, Bojonegoro Sudirman, di sawahnya, Minggu, menjelaskan belum ada pembeli tembakau karena memang petani di desanya baru mulai memanen tanaman tembakau Virginia VO petikan bawah hari ini.
Begitu pula, lanjut dia, pabrikan yang biasa membuka gudang pembelian tembakau di pedesaan juga belum membuka gudang pembelian.
"Ya karena panen tembakau baru hari ini. Kemungkinan awal September pabrikan akan mulai membuka gudang pembelian di pedesaan," ucapnya menambahkan.
Selain di desa setempat, kata dia dibenarkan petani lainnya Sudirman dan Toha, masih di Kecamatan Sukosewu, petani yang juga mulai memanen tanaman tembakau petikan bawah yaitu di Desa Pacing, Tegalkodo, Jumput dan Pacing.
Secara bersamaan petani di Desa Balongrejo, dan sekitarnya di Kecamatan Sugihwaras, dan sejumlah desa di Kecamatan Kedungadem, juga mulai memanen tembakau petikan bawah.
Menurut para petani, tanaman tembakau di wilayah selatan di Kecamatan Sugihwaras, Sukosewu dan Kedungadem, sebagian besar merupakan tanaman tembakau yang ditanam petani berkisar Mei-Juni.
"Saya menanam awal juni dengan jumlah sekitar 8.000 pohon," kata petani di Desa Sitiaji, Kecamatan Sukosewu, Sudirman menambahkan.
Ia memperkirakan dengan jumlah tertanam sekitar 8.000 untuk panen petikan bawah bisa diperoleh sekitar 1 ton daun basah sehingga kalau dirajang akan menjadi 2 kuintal tembakau rajangan kering,
"Kalau harapan petani (saya) harga tembakau rajangan petikan bawah Rp10.000 per kilogram," ucapnya menegaskan.
Baik Sudirman, Lamijan juga petani lainya Toha memperkirakan harga tembakau kualitas paling bagus atau petikan tengahan untuk rajangan Virginia VO bisa mencapai Rp25.000 per kilogram rajangan kering.
"Sepanjang musim normal tidak turun hujan maka harga tembakau tertinggi bisa mencapai Rp25.000 per kilogram rajangan kering," kata Sudirman menambahkan.
Kasi Tanaman Semusim Dinas Pertanian Bojonegoro Imam Wahyudi, optimistis kebutuhan pabrikan rokok dan pengusaha akan melakukan tembakau dengan jumlah 10.600 ton tembakau kering pada musim tembakau tahun ini.
"Kami optimistis kebutuhan sejumlah pabrikan juga pengusaha tembakau dengan jumlah 10.600 ton tembakau kering baik Virginia Voor Oogst (VO) maupun Jawa bisa tercukupi dari produksi tembakau tahun ini," kata dia.
Kebutuhan tembakau pabrikan itu, kata dia, hanya membutuhkan tanaman tembakau seluas Virginia VO 7.750 hektare, dan Jawa 83,33 hektare dan RAM 1.500 hektare.
"Tanaman tembakau tertantam di Bojonegoro sekarang ini sekitar 8.900 hektare," ucapnya. (*)
Video oleh: Slamet Agus Sudarmojo
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017
Seorang petani di Desa Sitiaji, Kecamatan Sukosewu, Bojonegoro Sudirman, di sawahnya, Minggu, menjelaskan belum ada pembeli tembakau karena memang petani di desanya baru mulai memanen tanaman tembakau Virginia VO petikan bawah hari ini.
Begitu pula, lanjut dia, pabrikan yang biasa membuka gudang pembelian tembakau di pedesaan juga belum membuka gudang pembelian.
"Ya karena panen tembakau baru hari ini. Kemungkinan awal September pabrikan akan mulai membuka gudang pembelian di pedesaan," ucapnya menambahkan.
Selain di desa setempat, kata dia dibenarkan petani lainnya Sudirman dan Toha, masih di Kecamatan Sukosewu, petani yang juga mulai memanen tanaman tembakau petikan bawah yaitu di Desa Pacing, Tegalkodo, Jumput dan Pacing.
Secara bersamaan petani di Desa Balongrejo, dan sekitarnya di Kecamatan Sugihwaras, dan sejumlah desa di Kecamatan Kedungadem, juga mulai memanen tembakau petikan bawah.
Menurut para petani, tanaman tembakau di wilayah selatan di Kecamatan Sugihwaras, Sukosewu dan Kedungadem, sebagian besar merupakan tanaman tembakau yang ditanam petani berkisar Mei-Juni.
"Saya menanam awal juni dengan jumlah sekitar 8.000 pohon," kata petani di Desa Sitiaji, Kecamatan Sukosewu, Sudirman menambahkan.
Ia memperkirakan dengan jumlah tertanam sekitar 8.000 untuk panen petikan bawah bisa diperoleh sekitar 1 ton daun basah sehingga kalau dirajang akan menjadi 2 kuintal tembakau rajangan kering,
"Kalau harapan petani (saya) harga tembakau rajangan petikan bawah Rp10.000 per kilogram," ucapnya menegaskan.
Baik Sudirman, Lamijan juga petani lainya Toha memperkirakan harga tembakau kualitas paling bagus atau petikan tengahan untuk rajangan Virginia VO bisa mencapai Rp25.000 per kilogram rajangan kering.
"Sepanjang musim normal tidak turun hujan maka harga tembakau tertinggi bisa mencapai Rp25.000 per kilogram rajangan kering," kata Sudirman menambahkan.
Kasi Tanaman Semusim Dinas Pertanian Bojonegoro Imam Wahyudi, optimistis kebutuhan pabrikan rokok dan pengusaha akan melakukan tembakau dengan jumlah 10.600 ton tembakau kering pada musim tembakau tahun ini.
"Kami optimistis kebutuhan sejumlah pabrikan juga pengusaha tembakau dengan jumlah 10.600 ton tembakau kering baik Virginia Voor Oogst (VO) maupun Jawa bisa tercukupi dari produksi tembakau tahun ini," kata dia.
Kebutuhan tembakau pabrikan itu, kata dia, hanya membutuhkan tanaman tembakau seluas Virginia VO 7.750 hektare, dan Jawa 83,33 hektare dan RAM 1.500 hektare.
"Tanaman tembakau tertantam di Bojonegoro sekarang ini sekitar 8.900 hektare," ucapnya. (*)
Video oleh: Slamet Agus Sudarmojo
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017