Tulungagung (Antara Jatim) - Ratusan PNS dan santri Ponpes Al Badru Alaina, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur menggelar teater gabungan yang mengisahkan perjuangan mempertahankan kemerdekaan RI pada 1945, di halaman pemkab setempat, Kamis.
    
Drama yang digelar di halaman terbuka hingga badan jalan Ahmad Yani, Kota Tulungagung itu ditampilkan sesaat sebelum pelaksanaan Upacara Kemerdekaan ke-72 RI, secara resmi oleh pemerintah daerah setempat yang dipimpin langsung oleh Bupati Tulungagung Syahri Mulyo.
    
Setting atau latar peristiwa perang mempertahankan Kemerdekaan, diambil mengacu sejarah pengibaran bendera Merah Putih yang dipimpin Bung Tomo di Kota Pahlawan, Surabaya pada 1945, berhadapan dengan tentara multinasional, NICA, yang diboncengi tentara penjajah Belanda yang menginginkan perebutan wilayah jajahan Indonesia dari Jepang.
    
"Teater ini menjadi bumbu dalam rangka memeriahkan peringatan HUT Kemerdekaan ke-72 RI yang kami laksanakan hari ini," kata Syahri Mulyo dikonfirmasi usai upacara.
    
Didampingi jajaran forum pimpinan daerah beserta anggota DPRD, para kepala OPD (organisasi perangkat daerah), tokoh masyarakat dan tokoh agama se-Tulungagung, Syahri yang tampil didampingi Wabup Maryoto Bhirowo.
 
Usai drama perjuangan, upacara detik–detik proklamasi digelar pukul 10.00 WIB, dengan pembacaan teks proklamasi oleh Ketua DPRD Kabupaten Tulungagung Supriyono.

Dalam pidato amanahnya selaku inspektur upacara, Bupati Syahri Mulyo mengatakan bahwa peringatan HUT ke-72 ini, dirinya lebih mengajak kepada seluruh masyarakat Tulungagung untuk lebih mewujudkan kerja bersama seperti yang diintruksikan oleh Presiden RI Joko Widodo.

"Kerja bersama bisa diwujudkan seperti halnya kegiatan gotong royong dalam segi pembangunan tingkat desa hingga kabupaten," katanya.

Menurutnya, dengan kerja bersama yang dilakukan oleh seluruh masyarakat Tulungagung berdampak pada pertumbuhan ekonomi sudah semakin membaik, yang artinya di wilayah Tulungagung pertumbuhan perekonomian di atas nasional maupun di Jawa Timur.

"Angka kemiskinan sudah mulai menurun hingga 8,6 persen. Ini sudah masuk dalam 10 besar di Jatim," kata Syahri.

Bupati Tulungagung ini mengingatkan supaya seluruh elemen melanjutkan perjuangan pembangunan baik di bidang program pendidikan murah berkualitas, kesehatan gratis bagi warga miskin serta perbaikan insfrastruktur.

    
"Sebab, dengan perbaikan insfrastruktur yang baik maka aktifitas warga semakin mudah, jalur – jalur distribusi barang yang sebelumnya jauh kini menjadi pendek. Sehingga bisa mengurangi biaya operasional nantinya," kata Syahri. (*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Akhmad Munir


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017