Sampang (Antara Jatim) - Kekeringan dan kekurangan air bersih melanda 16 desa di dua kecamatan di Kabupaten Sampang, Jawa Timur pada kemarau kali ini.

Menurut Kepala BPBD Sampang  Anang Djoenaedi kedua kecamatan yang kini mulai dilanda kekeringan dan kekurangan air bersih itu masing-masing, Kecamatan Jrengik dan Kecamatan Karang Penang.

"Di Kecamatan Jrengik terdapat sebanyak 9 desa yang dilanda kekeringan, sedangkan di Kecamatan Karang Penang ada sebanyak 7 desa," ujar Anang Djoenaedi di Sampang, Selasa.

Ia menjelaskan, data kekeringan yang melanda dua kecamatan di Kabupaten Sampang itu, berdasarkan hasil pendataan yang dilakukan oleh petugas BPBD Pemkab Sampang, serta laporan dari masing-masing kepala desa.

Penyebabnya, karena sumber air di sumur-sumur warga kini mulai mengecil, sehingga mereka kesulitan untuk mendapatkan air, guna memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari.

Kepala BPBD menjelaskan, pihaknya telah melaporkan kondisi itu ke Provinsi Jawa Timur, karena pemkab tidak memiliki anggaran penanggulangan bencana.

"Khusus untuk bencana kekeringan dan kekurangan air bersih ini, kami tidak memiliki anggaran," ujarnya.

Menurut Anang, pihaknya telah mengusulkan kepada tim anggaran dan Badan Anggaran DPRD Sampang terkait penanganan bencana saat kemarau, tapi ditolak.

"Dulu, sebenarnya ada anggaran, meski jumlahnya sedikit. Tapi tahun ini, tidak ada sama sekali," ujarnya, menjelaskan.

Dibanding 2016, jumlah desa yang dilanda kekeringan di Kabupaten Sampang pada kemarau kali ini jauh lebih sedikit. Sebab, pada kemarau tahun lalu, desa yang dilanda kekeringan berdasarkan data BPBD Pemkab Sampang sebanyak 46 desa. (*)

Pewarta: Abd. Azis

Editor : Akhmad Munir


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017