Pamekasan (Antara Jatim) - Klub sepak bola asal Pamekasan, yakni Persepam Madura Utama kini melakukan revolusi manajemen, menyusul posisi klub yang sering kalah dan kini terancam degradasi ke Liga 3 Indonesia.

"Kami memang telah melakukan revolusi manajemen, agar Persepam bisa lebih baik," kata Manajer baru klub sepak bola itu, Nadi Mulyadi di Pamekasan, Minggu.

Sebelumnya, Manajer Persepam Madura Utama dijabat oleh anggota DPR RI asal Kabupaten Sumenep MH Said Abdullah, dan Nadi Mulyadi sebagai Asisten Manajer klub berjuluk "Laskar Sape Ngamok" itu.

Kendali sementara Persepam, menurut dia, oleh dirinya dan Haji Mukid, yang sebelumnya juga masuk dalam jajaran manajemen.

Tidak hanya manajer, perubahan juga terjadi pada pelatih. Sebelumnya Rudy William Keljtes, kini diganti M Syafi'i, sedangkan pelatih fisik tetap, yakni Sofie Imam Faisal.

Tapi Nadi tidak menjelaskan secara detail apakah perubahan manajemen itu sekaligus merubah Perseroan Terbatas (PT) yang mengelola klub sepak bola itu.

Sementara, pada laga lanjutan liga 2 saat Persepam Madura Utama menjamu Persinga Ngawi, panitia memang telah merilis bahwa Manajer Persepam Madura Utama adalah Nadi Mulyadi, bukan Said Abdullah, dan pelatih klub bernama M Syafi'i.

Tapi saat itu, pelatih kepala seperti yang tertuang dalam rilis nama-nama pemain kedua kesebelasan, ofisial dan manajemen klub, pelatih yang ada di lapangan hanya pelatih fisik.

Sebelumnya, pada Sabtu (29/7) saat menemui suporter yang berunjuk rasa menuntut revolusi manajemen, agar Persepam tidak terdegradasi di halaman Stadion Gelora Ratu Pamelingan, Pamekasan, Nadi menjelaskan, revolusi manajemen seperti tuntutan suporter memang telah dilakukan.

"Terhitung tadi malam, sekitar pukul 21.00 WIB, manajemen Persepam Madura dibubarkan," katanya Nadi menerangkan. 

Menurutnya, langkah itu dilakukan sebagai bentuk perjuangan, sekaligus penyelamatan Persepam dari jurang degradasi.

"Jadi, kami berdua bersama Haji Mukid ingin membentuk kembali manajemen agar tidak hanya dinilai 'mulut basi'. Kita ingin bersama-sama mulai detik ini terus berjuang," ujarnya, kala itu.

Pada kompetisi liga 2 Indonesia kali ini, Persepam masuk di grup 5 bersama Persebaya Surabaya, Martapura FC, PSIM Yogyakarta, Persatu Tuban, Persinga Ngawi, Madiun Putra FC, dan PSBI Blitar.

Klub sepak bola yang pernah berlaga Indonesia Super League/ISL (saat ini liga 1) pada 2012 tersebut, kini berada di klasemen urutan kelima, yakni dibawah Persatu Tuban dan diatasnya Persinga Ngawi, dengan perolehan 10 poin dari 9 kali pertandingan.

Klub ini terancam terdegradasi, karena hanya mampu berada di papan tengah, sedangkan yang bisa masuk pada putaran berikutnya ialah yang masuk dua besar di masing-masing grup.

MH Said Abdullah tidak lagi bersedia menjadi manajer Persepam, karena kini telah memiliki klub sendiri yang bermarkas di Sumenep yang diberi nama Madura FC.

Berbeda dengan Persepam, Madura FC kini memuncaki klasemen di grup 7, karena ditargetkan bisa promosi ke liga 1 untuk agar bisa menyaingi klub sepak bola milik Achsanul Qosasi, yakni Madura United FC. (*)

Pewarta: Abd. Azis

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017