Bojonegoro (Antara Jatim) - Harga garam krosok atau garam  kasar di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, bertahan tinggi berkisar Rp5.500-Rp6.000 per kilogram, jauh di atas harga garam krosok sebelumnya yang hanya Rp1.500 per kilogram, sejak sepekan terakhir.

Seorang pedagang di Pasar Kota, Bojonegoro Kusaeri, di Bojonegoro, Jumat, kenaikan harga garam krosok bertahap dari Rp1.500 per kilogram menjadi Rp6.000 per kilogram dalam tiga bulan terakhir.

"Baru kali ini terjadi harga garam krosok naik. Selama saya berdagang bertahun-tahun  tidak pernah harga garam naik," kata dia menjelaskan.

Hal senada disampaikan seorang pedagang di pasar setempat yang juga menjual garam krosok Ny. Liesdono yang menyebutkan garam krosok bahkan sempat menghilang di pasar setempat selama sepekan.

"Sebulan lalu garam krosok tidak ada di sejumlah pedagang pasar di Bojonegoro," kata dia menegaskan.

Menurut Kusaeri juga Ny. Liesdono, kenaikan harga garam krosok itu tidak terlalu membebani para pedagang sebab garam krosok hanya salah satu komoditas yang dijual pedagang. Selama ini pedagang di daerah setempat memperoleh pasokan garam dari pedagang asal Tuban dan Lamongan.

"Penghasil garam selain Tuban juga Lamongan. Faktor berkurangnya garam krosok ya cuaca, maka petani garam tidak memperoleh produksi banyak," ucap Kusaeri menegaskan.

Selama ini, lanjut dia, pembeli garam krosok dari warga atau peternak sapi untuk campuran pakan sapi atau pedagang telur asin.

"Penjualan garam saya tidak banyak. Kadang tidak ada pembelinya dalam sehari, tetapi kadang bisa laku 30 kilogram seharinya," ucap Kusaeri.

Gubernur Jawa Timur Soekarwo, meyakini masalah kelangkaan garam hanya dapat teratasi dengan cara impor. untuk itu, dia mengirim surat ke Kementerian Perdagangan, agar diizinkan mengimpor garam.

Data di Sistem Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo) Bojonegoro menyebutkan pada dalam sebulan terakhir harga garam beryodium bata stabil Rp1.500, dan garam halus naik dari Rp3.500 per kilogram menjadi Rp6.000 per kilogram. (*)


Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017